Restoran Cepat Saji yang Turun ke Jalan Dinilai Ambil Jatah UMKM
Beberapa restoran cepat saji saat ini menyiasati menurunnya omset karena pandemi Covid-19 dengan menjual produk di pinggir jalan
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa restoran cepat saji saat ini menyiasati menurunnya omset karena pandemi Covid-19 dengan menjual produk di pinggir jalan, dengan melibatkan tenaga penjual.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai langkah tersebut memang inovatif, tapi dapat mengambil jatah pasar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Sulit juga karena yang terjadi ketika restoran turun kelas maka akan mengambil pangsa pasar UMKM. Jadinya kanibalisme," ujarnya melalui pesan WhatsApp kepada Tribunnews, Rabu (2/12/2020).
Dia menjelaskan, cara baru dalam berjualan ini tidak otomatis meningkatkan penjualan karena daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah ke atas masih lesu.
Baca juga: Ekonom: Restoran Cepat Saji Akan Terus Kesulitan di Tengah Pandemi Covid-19
"Jadi, yang beli itu-itu saja karena kelas menengah ke atas menunda makan di restoran. Kasus positif Covid-19 yang kembali naik juga makin menurunkan minat belanja masyarakat," kata Bhima.
Baca juga: Pizza Hut Putuskan Tetap Jualan di Pinggir Jalan Karena Ini
Sementara, untuk mendorong daya beli dinilainya adalah dengan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang fokus ke sisi menaikkan permintaan.
"Kuncinya ada di stimulus PEN di sisi permintaanya didorong. Stimulus PEN sebaiknya bergeser dari sisi pasokan atau supply side menjadi perbesar ke sisi permintaan atau demand side," pungkasnya.