Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dapat 'Suntikan' Vaksin, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

Secara teknikal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengkonfirmasi pola pergerakan terkonsolidasi dengan melemah kembali uji resistance MA5.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Dapat 'Suntikan' Vaksin, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas
Tribunnews/Jeprima
Karyawan beraktivitas di antara layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (25/9/2020). Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengkonfirmasi pola pergerakan terkonsolidasi dengan melemah kembali uji resistance MA5.

Lanjar menjelasksn, indikator stochastic overbought dan momentum indikator RSI yang bergerak cukup tinggi untuk menahan penguatan IHSG meski ada 'suntikan' kabar baik dari pengadaan vaksin Covid-19.

"Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi bergerak menguat terbatas dengan support resistance 5.757 hingga 5.870," ujarnya, Senin (7/12/2020).

Baca juga: IHSG Pekan Depan Diprediksi Menguat Setelah Anteng di Level Psikologis

Sementara itu, IHSG akhir pekan lalu ditutup turun 0,21 persen atau terkoreksi 12,46 poin ke level 5.810,48 dengan saham-saham di sektor pertanian minus 2,4 persen.

Baca juga: Harga Emas Kembali Turun Awal Pekan Ini

Sektor pertanian mengalami koreksi yang cukup dalam setelah sebelumnya mendapat dorongan penguatan dari pemangkasan bea import CPO di India.

"PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) minus 5,3 persen menjadi penekan utama pergerakan saham disektor pertanian. Pemerintah kini menyesuaikan tarif pungutan CPO berdasarkan batasan lapisan nilai harga yang mengacu pada harga referensi yang ditetapkan menteri perdagangan," pungkas Lanjar.

BERITA REKOMENDASI

Adapun, investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 84,49 miliar akhir pekan lalu dengan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang terbanyak di jual secara net value.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas