Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kampung Coklat UMKM Binaan BRI dari Blitar Menuju Global

Kampung Coklat merupakan salah satu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaan BRI di Blitar, Jawa Timur.

Editor: Content Writer
zoom-in Kampung Coklat UMKM Binaan BRI dari Blitar Menuju Global
Tribunnews/JEPRIMA
Pekerja saat membuat cokelat di tempat Wisata Kampung Coklat Blitar, Jawa Timur Selasa (29/5/2018). Letak Kampung Coklat Blitar jatim ini menempati kebun coklat seluas 750 meter persegi. Suasana yang diciptakan dari tempat ini sangat khas. Tempat duduk yang dibuat untuk para pengunjung berada di bawah pepohonan coklat. Selain Anda bisa melihat secara langsung para petugas yang sedang memetik coklat, tempat ini cocok juga dijadikan tempat untuk berfoto. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berawal dari keinginan untuk memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi para petani kakao di Indonesia, Kampung Coklat kini menjelma menjadi produsen produk cokelat lokal yang mengincar pasar ekspor.

Kampung Coklat merupakan salah satu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaan BRI di Blitar, Jawa Timur.

Kampung Coklat menjadi satu dari 400 UMKM terpilih hasil seleksi ketat yang diikutsertakan dalam pameran BRI UMKM EXPO[RT] BRILIANPRENEUR 2020, sebuah expo yang diselenggarakan oleh BRI untuk memperdayakan dan mengembangkan UMKM di industri kreatif yang berorientasi ekspor.

Kegiatan ini dimulai 1–15 Desember 2020, dengan puncak acara yang akan berlangsung pada 10–13 Desember 2020.

Direktur Pengembangan Bisnis PT Kampung Coklat Blitar, Akhsin Al Fata mengungkapkan cikal bakal bisnis Kampung Coklat berawal dari budidaya kakao, lalu pada 2013 memutuskan untuk memproduksi sendiri produk cokelat lokal.

“Kita ini [Indonesia] produsen kakao terbesar ketiga di dunia, sayangnya negara lain yang mengklaim punya produk cokelat lezat, seperti Swiss, Belgia dan lainnya. Kami gemas melihat, selama ini hanya menghasilkan raw material saja. Di situlah kita tergelitik untuk memproduksi produk lokal, sembari memberikan value yang lebih banyak kepada para petani,” ujar Akhsin dalam talkshow BRI UMKM EXPO[RT] BRILIANPRENEUR 2020, Rabu (2/12/2020).

Kampung Coklat saat ini memiliki tiga core business. Pertama, bisnis trading (jual beli) raw material cokelat.

Berita Rekomendasi

Kedua, memproduksi produk cokelat, mulai dari cokelat bubuk, cokelat bar, dan candy dengan berbagai varian rasa.

Produk cokelat yang khas dari Kampung Coklat adalah cokelat krispy.

Produk ini memadukan opak gambir atau kue semprong yang dihancurkan menjadi remah-remah, lalu dipadukan dengan cokelat.

Core business ketiga dari Kampung Coklat adalah wisata edukasi berbasis cokelat yang dilengkapi dengan akomodasi, wahana permainan anak dan fasilitas penunjang lainnya.

Menurut Akhsin, pengembangan wisata edukasi berbasis cokelat yang dikembangkan merupakan strategi pemasaran yang ditempuh Kampung Coklat, sembari terus mengembangkan produk cokelat. Luas area wisata edukasi yang dikelola mencapai 3,8 hektar.

Kebutuhan kakao sebagai bahan mentah produksi cokelat dipasok dari berbagai daerah di Tanah Air seperti Madiun, Gunung Kidul (Yogyakarta), dan Batang (Pekalongan).

Dengan memproduksi sendiri produk cokelat, pihaknya berharap semakin banyak pengusaha di dalam negeri yang terinspirasi untuk memproduksi produk cokelat, lanjut Akhsin.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas