Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kemenperin: 15 Produsen Motor Listrik Tanah Air Bisa Produksi 877.000 Kendaraan Per Tahun

Taufiek Bawazier mengatakan saat ini sudah ada 15 perusahaan yang dapat memproduksi sepeda motor listrik.

Editor: Sanusi
zoom-in Kemenperin: 15 Produsen Motor Listrik Tanah Air Bisa Produksi 877.000 Kendaraan Per Tahun
ist
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Serius mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Tanah Air, berbagai inovasi kendaraan ramah lingkungan terus didorong Pemerintah Indonesia.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier mengatakan saat ini sudah ada 15 perusahaan yang dapat memproduksi sepeda motor listrik.

Baca juga: Pacu Kreatifitas Desain Industri Dalam Negeri, Kemenperin Gelar Indonesia Fashion and Craft Awards

Baca juga: Mobil Listrik Pertama Mazda Berhasil Lolos Uji Moose

"Sampai saat ini ada 15 perusahaan industri sepeda motor listrik dalam negeri dengan kapasitas produksi sebesar 877.000 unit/tahun dan tenaga kerja 1.000 orang," tutur Taufiek kepada Tribunnews, Senin (7/12/2020).

Lebih lanjut, Dirjen ILMATE menambahkan bahwa Indonesia telah mampu memproduksi bis listrik karya anak bangsa melalui PT Mobil Anak Bangsa dengan kapasitas produksi sekitar 100 unit per-bulan.

Dari sisi bahan baku baterai kendaraan listrik, Indonesia memliki sumber daya Nikel, Cobalt, Manganese, Aluminium, Ferrum yang cukup melimpah sebagai penyusun cell battery kendaraan listrik, dimana Indonesia memiliki cadangan Nikel Laterit sebanyak 23 persen dari total cadangan di dunia.

"Saat ini ada beberapa rencana investasi dalam pengolahan biji nikel laterit dengan mengunakan proses hidrometalurgi, diantaranya Kawasan Industri Weda Bay di Maluku Utara, Kawasan Industri Morowali - Sulawesi Tengah dan PT Halmahera Persada Lygend di Maluku Utara," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

Untuk mendukung penciptaan kendaraan ramah lingkungan, Kemenperin juga menyebut bahwa PT International Chemical Industry akan membangun Lithium Ion Cell Plant di Jakarta dengan kapasitas produksi 256 MWh/tahun dengan investasi sebesar Rp 207,5 milliar dan ditargetkan pada kuartal 1 2021 akan dimulai produksi battery cell.

Disamping itu, pemerintah juga mendukung pengembangan industri daur ulang baterai bekas sebagai upaya subsitusi impor komponen baterai, sehingga tercipta kemandirian industri baterai kendaraan listrik di Tanah Air.

"Saat ini sudah ada PT Indonesia Puqing Recycling Technology dengan lokasi pabrik di Morowali, Sulawesi Tengah yang telah siap untuk memproduksi baterai melalui proses recycle dari baterai bekas," jelas Taufiek.

Pemerintah akan berusaha memenuhi target pengurangan emisi GRK dengan produksi kendaraan Hybrid, Plug in Hybrid, Battery Electric Vehicle dan Fuel Cell Electric Vehicle sebanyak 25 persen dari produksi kendaraan nasional pada 2030.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas