Menristek: Teknologi Tepat Guna Bisa Genjot Produktivitas UMKM di Masa Pandemi
Teknologi tepat guna diyakini mampu meningkatkan dan memperkuat produktivitas UMKM di masa pandemi.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teknologi tepat guna diyakini mampu meningkatkan dan memperkuat produktivitas Usaga Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya di masa pandemi virus corona (Covid-19).
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang PS Brodjonegoro dalam konferensi pers virtual, Senin (7/12/2020) sore menyatakan, teknologi tepat guna bisa mendorong pengembangan program yang digagas Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM).
"Kita ingin menyiapkan teknologi tepat guna, agar pengembangan UMKM yang dirancang oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah bisa berjalan dengan lancar," ujar Bambang.
Baca juga: Menristek Tunjuk Unair sebagai Tim Pengembangan Vaksin Merah Putih
Kunjungan dilakukan Bambang ke Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna (P2TTG) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Subang yang selama ini mengembangkan teknologi tepat guna dan berinovasi seiring perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0.
Baca juga: Warung Pangan Hadirkan Fitur WP Fund, Dorong UMKM Bangkit dari Pandemi
"Pusat ini sudah 34 tahun, sudah cukup lama mengembangkan teknologi tepat guna dan sudah melakukan pengembangan teknologinya sendiri mengikuti revolusi industri 4.0," kata Bambang.
Ia menekankan, teknologi tepat guna akan semakin membantu pelaku UMKM, karena mudah diterapkan dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam proses produksi.
Bambang berharap perspektif bahwa teknologi tepat guna hanya merupakan teknologi sederhana dan ketinggalan zaman harus dihilangkan.
Karena dari segi manfaat, teknologi ini berguna untuk menunjang kebutuhan UMKM, terlebih di masa pandemu seperti saat ini.
"Teknologi tepat guna itu jangan dimaknai hanya sebatas teknologi sederhana, apalagi ketinggalan zaman. Tapi dari segi tepat guna kita harus lihat itu dari manfaatnya," tegas Bambang.
Saat melakukan kunjungan ke Subang, ia pun melihat sejumlah produk hasil inovasi dari beberapa UMKM yang telah memanfaatkan teknologi dari P2TTG LIPI.
Seperti alat roaster kopi, alat pembakar lemang dan mi jagung serta snack bar.
Untuk produk mi jagung Aitamie terbuat dari tepung mocaf, tepung beras, tepung tempe dan tepung jagung.
Mi ini tidak terbuat dari tepung terigu, dan memiliki kandungan serat yang tinggi. Selain itu juga tidak mengandung pewarna sintetis dan bahan pengawet.
Teknologi tepat guna yang digunakan dalam pembuatan mi ini yakni teknologi ekstruksi yang membuat tekstur mi ini menyerupai spaghetti.
Kemudian produk lainnya adalah snack bar Probarz yang terbuat dari tepung pisang dan memiliki protein tinggi, kalium, serat pangan dan inulin yang menjadi sumber prebiotik.