Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ketika Mantan Wapres RI Jusuf Kalla Singgung Pengusaha Terkaya RI Berbisnis Rokok

Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, menyoroti keunikan bisnis orang-orang terkaya di Indonesia.

Editor: Sanusi
zoom-in Ketika Mantan Wapres RI Jusuf Kalla Singgung Pengusaha Terkaya RI Berbisnis Rokok
Sekretariat Presiden
Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, menyoroti keunikan bisnis orang-orang terkaya di Indonesia.

Bagaimana tidak? Orang terkaya di Indonesia miliki bisnis rokok, yang notabene berbeda dengan orang terkaya di negara lain.

Sebut saja Amerika Serikat dengan bisnis di bidang IT-nya, yakni platform belanja online Amazon, atau India dengan bisnis energinya.

Baca juga: Jusuf Kalla Sebut Tidak Ada yang Salah dengan Kunjungan Anies ke Rumah Rizieq Shihab

Baca juga: Pernah Temui Joe Biden, Jusuf Kalla Beri Saran agar Amerika Serikat Selesaikan Masalah Palestina

Begitu juga Jepang dengan bisnis perbankan maupun modal ventura, sebut saja Softbank.

"Orang paling kaya (nomor) 1,2, dan 3 itu pengusaha rokok. Di mana di dunia yang begitu? Enggak ada," kata Jusuf Kalla dalam seminar internasional Bisnis, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi INDEF secara virtual, Rabu (9/12/2020).

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 itu menyimpulkan, orang Indonesia punya keberanian.

Padahal dalam setiap iklan rokok selalu dicantumkan bahaya mengonsumsi rokok, utamanya masalah-masalah kesehatan.

Berita Rekomendasi

"Berarti orang Indonesia itu berani-berani, karena walaupun di bungkusan rokok disebut bisa menyebabkan kanker, atau bisa menyebabkan kematian, tetap saja rokok itu maju. Jadi orang Indonesia berani walaupun diancam dengan kanker, dia tidak peduli," seloroh JK.

Dia pun bercanda, merasa gagal dan bersalah karena tidak bisa mengurangi dominasi rokok saat dua kali menjabat jadi Wapres.

Meski pajaknya dinaikkan berkali-kali, menurunkan tingkat konsumsi rokok tidak berhasil karena banyak sekali pendukungnya, termasuk orang-orang dalam pemerintahan.

"Ini juga tentu saya ikut bersalah, ya, dua kali jadi Wapres, walaupun saya dalam kondisi dua kali kabinet itu berusaha mengupayakan agar rokok dikurangi," selorohnya.

Tak Hanya Bergantung Rokok

Lebih lanjut dia bilang, pandemi Covid-19 memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk mengubah struktur ekonomi yang tak melulu bergantung pada rokok.

Menurut pria yang akrab disapa JK itu, ekonomi tidak bisa sustainable bila terus bergantung pada rokok. Setiap lini bisnis perlu melakukan inovasi teknologi agar semakin efisien.

Pandemi Covid-19 membuat akselerasi digital menjadi lebih cepat, orang-orang dipaksa untuk beradaptasi pada pola kehidupan baru, mulai dari pertemuan online hingga belanja kebutuhan melalui e-commerce.

"Misalnya kalau hanya ekspor ore (nikel ore), maka tentu nilai tambahnya sangat kecil. Apabila kita bicara bagaimana meningkatkan sustainability dari ekonomi, ekonomi kita maju dan berkembang terus menerus, maka bagaimana kita mengkapitalisasi kekayaan alam menjadi suatu kemampuan dengan inovasi-inovasi yang lebih baik," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketika Jusuf Kalla Singgung Pengusaha Terkaya RI Berbisnis Rokok"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas