Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jasindo Siapkan Strategi 2021: Rekrut Pekerja yang Paham Digital Hingga Fokus ke UMKM

Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mengaku sudah siap menghadapi pertumbuhan bisnis tahun depan.

Editor: Sanusi
zoom-in Jasindo Siapkan Strategi 2021: Rekrut Pekerja yang Paham Digital Hingga Fokus ke UMKM
Willy Widianto
Media Gathering Jasindo di Anyer, Banten, Kamis (10/12/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi covid 19 membuat industri mengalami penurunan secara signifikan.

Namun, melihat perkembangan terkini apalagi dengan segera vaksin akan didistribusikan para pelaku bisnis optimis jika perekonomian akan berkembang pesat tahun 2021.

Salah satu yang optimis adalah PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), mereka mengaku sudah siap menghadapi pertumbuhan bisnis tahun depan.

Baca juga: Terapkan ISO Antisuap, Asuransi Jasindo Beri Kemudahan Pelaku Usaha

Baca juga: Penjelasan Samuel HT Soal Pemanggilan Sebagai Saksi KPK di Kasus Korupsi Jasindo

Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo, Diwe Novara mengatakan pihaknya sudah membuat strategi bertajuk “The New Jasindo”.

Strategi fokus pada proses bisnis dan SDM: New Win, New Way, New Wave.

Pada aspek bisnis (The New Win), Asuransi Jasindo sudah mulai membuat prioritas pada bisnis yang akan menjadi fokus utama, bisnis mana yang akan menjadi pelengkap dan mana yang akan dikurangi.

“Semuanya berpatok pada potensi net income-nya,” kata Diwe saat acara Media Gathering Jasindo di Anyer, Banten, Kamis (10/12/2020).

BERITA TERKAIT

Selanjutnya, kata Diwe, pada aspek proses bisnis Asuransi Jasindo akan melakukan banyak pembaruan (The New Way) yang tujuannya simplifikasi proses tetapi tetap memperhatikan proper process dan governancenya.

“Kami melihat potensi ini di digitalisasi, jadi arah dari New Way-nya ini adalah digitalisasi,” ujar Diwe.

Untuk aspek SDM (The New Wave), Asuransi Jasindo memahami bahwa sebagai perusahaan jasa yang diharapkan menjadi partner pengelolaan risiko dari nasabah.

Karenanya, Asuransi Jasindo ingin memiliki sebanyak mungkin talent dan talent champion, yaitu leading talent dengan pemahaman mendalam mengenai customer centricity.

Rencananya Asuransi Jasindo juga akan meningkatkan pendidikan tenaga-tenaga marketing, underwriter, adjuster untuk memahami lebih dalam risiko yang dihadapi tertanggung dan bisa memberikan advice yang tepat bagaimana manajemen risikonya dari sisi asuransi.

"Jadi untuk peningkatan SDM dalam proses rekrutmen menetapkan talent terpilih baik dari sisi kemampuan dan kenal dengan dunia digital, ke depan talent seperti ini yang diperlukan perusahaan, tentu kita melakukan training dan pendidikan, baik kompetensi teknis dan suporting dan marketing. Mereka akan mampu menyesuaikan kebutuhan yang diperlukan perusahaan. Agar bekerja lebih baik di masa mendatang," ujar Corporate Secretary Jasindo, Cahyo Adi di tempat yang sama.

Selain strategi, Asuransi Jasindo juga akan fokus pada beberapa produk seperti, asuransi marine hull dan asuransi kargo.

Kemudian, Asuransi Jasindo juga akan tetap bertahan pada apa yang selama ini sudah kuat, seperti di energi dan properti.

Untuk segmen ritel, Asuransi Jasindo akan banyak melakukan pengembangan-pengembangan pada asuransi-asuransi yang customized mengikuti apa yang menjadi lifestyle masyarakat sekarang.

“Kami juga melihat UMKM dan rural economy ke depan makin akan tumbuh pesat. Dan ini menarik untuk dijajaki lebih lanjut, terlebih kami sudah punya modal di asuransi pertanian penugasan pemerintah. Jadi kami juga akan terus melakukan pendalaman dan meng-create asuransi-asuransi yang sekiranya berkontribusi dalam memberikan keamanan finansial buat masyarakat petani dan masyarakat pedesaan pada umumnya,” kata Diwe.

Menurut Diwe, pandemi covid-19 telah membawa perubahan yang cukup substansial terhadap ekonomi, terhadap cara beraktivitas dan bertransaksi, termasuk perubahan prioritas-prioritas dan keputusan-keputusan ekonomi.

Hal ini terjadi pada semua pelaku ekonomi, baik household (rumah tangga), perusahaan/bisnis maupun pemerintah.

“Perubahan ini tentu membawa peluang sekaligus ancaman bagi dunia usaha. Artinya sepanjang kita jeli membaca situasi dan cepat dalam beradaptasi dengan tatanan baru ini, tentu akan semakin banyak peluang yang bisa kita tangkap, bahkan lebih banyak dari sebelum pandemi. Sekaligus, meminimalisir dampak negatif dari ancaman-ancaman tersebut,” katanya.

Diwe mengaku, pihaknya melakukan perubahan yang cukup drastis terhadap strategi perusahaan di saat pandemic atau tahun 2020. Dari yang semula lebih pada growth strategy menjadi defensive strategy.

“Yang penting kita lindungi dulu akun-akun perpanjangan. Kemudian, fokus pada COB-COB yang tetap tumbuh dengan margin yang baik, di antaranya: Marine Hull, Property, Suretyship,” katanya.

Asuransi Jasindo pun mengetatkan kebijakan underwriting menjadi lebih prudent serta memastikan cashflow sehat dengan pengelolaan piutang yang lebih ketat.

Di balik pandemi itu, tahun 2020 juga menjadi tahun bersejarah bagi Asuransi Jasindo karena berdirinya Holding Indonesia Financial Group (IFG) dengan induk holding PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia.

"Disitu ada Asuransi Jasindo, Askrindo, Jamkrindo dan Bahana Group. Di awal pembentukan, memang sinergi antar-anggota holding akan diperkuat dan itu kita mulai terjemahkan bentuk-bentuk kerjasamanya untuk mengisi bisnis,” ujarnya.

Bagian dari defensive strategy selanjutnya adalah meluncurkan program Cost Leadership yang prinsipnya fokus pada efisiensi biaya dan restrukturisasi bisnis yang paling terdampak Covid-19.

Strategi ketiga adalah conservative investment dengan fokus pada investasi yang likuid dan instrumen yang berisiko rendah.

Penempatan investasi pada instrumen yang likuid dan aman dengan mengurangi porsi pada instrumen yang bersifat risiko tinggi seperti saham dan reksadana saham/campuran dan beralih pada instrumen dengan risiko yang lebih rendah seperti deposito, obligasi dan reksadana pendapatan tetap.

“Di samping itu, kami juga memilih instrumen dengan maturity profile pendek dan likuid. Ini strategi sebagai upaya mengamankan posisi 2020 dulu. Tentu ada strategi pendukung yang utamanya bersifat adaptif,” ujarnya. (Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas