Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Berinvestasi 10 Miliar Dolar Per Tahun, Industri Migas Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Industri migas setiap tahun berinvestasi sebesar 10 milliar dolar AS dengan faktor multiplier effect yang bisa mencapai 1,6 kali

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Berinvestasi 10 Miliar Dolar Per Tahun, Industri Migas Dukung Pertumbuhan Ekonomi
EKSPLORASI
Rig lepas pantai Blok Mahakam. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah menyadari industri hulu migas memegang peranan strategis untuk mendukung program pertumbuhan ekonomi. 

Menurutnya, bukan hanya sebagai sumber penerimaan negara tetapi juga sebagai lokomotif pergerakan perekonomian.

“Industri migas setiap tahun berinvestasi sebesar 10 milliar dolar AS dengan faktor multiplier effect yang bisa mencapai 1,6 kali dengan penyerapan tenaga kerja yang cukup tinggi. Sebagai sumber energi dan bahan baku, industri migas memegang peranan penting dalam mendukung pengembangan industri di Indonesia,” kata Airlangga dalam keterangannya, Senin (14/12/2020).

Baca juga: Industri Non Migas Diprediksi Bangkit Pada 2021

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menambahkan, pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk mengurangi ketidakpastian dalam investasi usaha hulu migas dengan penyederhanaan perizinan, penyediaan dan keterbukaan data, dan integrasi hulu-hilir serta stimulus fiskal.

Baca juga: Gandeng Elnusa dan ITB, Pertamina Cari Potensi Cadangan Migas di Majalengka

 
Arifin menegaskan pemerintah juga akan memberikan stimulus fiskal untuk mendorong pengembangan lapangan migas. 

"Pemerintah tidak lagi mengedepankan besarnya bagi hasil untuk negara, tetapi lebih diarahkan mendorong agar proyek migas dapat berjalan melalui pemberian insentif bagi beberapa Plan of Development (POD) yang selama ini dinilai tidak ekonomis oleh kontraktor," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Tenaga Ahli Komite Pengawas SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, mengatakan Indonesia bisa bercermin dari success story di Mesir dan Kolombia dalam memperbaiki investasi hulu migas dan meningkatkan cadangan dan produksi dalam waktu singkat. 

Dia mengatakan, Mesir pada tahun 2015 hingga 2017 melakukan eksplorasi secara masif demi penyediaan data 3D dengan menggandeng lembaga geosains dunia. 

Hasilnya, data yang ditawarkan Mesir diminati banyak investor yang tertarik.

Hasil dari proses tersebut adalah penemuan giant field mencapai 40 trillion cubic feet (tcf) gas dan telah mulai produksi. 

"Mereka cepat melakukan reformasi dan survei 3D dengan masif lalu penemuan dan produksi. Proses efisien dan efektif ini yang ditunggu, investor butuh kecepatan," ujar Nanang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas