AIMS Optimistis Dapat Bukukan Laba pada 2022 Mendatang
Perseroan pun tengah menjajaki kerja sama dengan beberapa emiten untuk naik kelas, supaya tak lagi menjadi emiten kecil
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk optimistis membukukan laba positif pada tahun 2022 mendatang, usai dibukanya kembali perdagangan efek perseroan pada 14 Agustus lalu oleh Bursa Efek Indonesia.
Adapun saat ini, perusahaan masih membukukan laba bruto dari hasil penjualan batubara yang meningkat, seiring dengan peningkatan volume produksi dan kontrak pekerjaan tambang.
"Namun pada tahun 2022 perseroan baru dapat membukukan laba positif," kata Direktur PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk, Aditya Hutama Putra dalam paparan publik secara virtual, Rabu (23/12/2020).
Baca juga: Analis: Investasi Telkomsel di Gojek Datangkan Sinergi Positif di Kinerja Keuangan
Aditya mengatakan, positifnya perolehan laba pada 2022 mendatang harus diakselerasi. Caranya dengan memperoleh tambahan volume pesanan, baik dari pelanggan yang sudah ada maupun pelanggan baru.
Perseroan pun tengah menjajaki kerja sama dengan beberapa emiten untuk naik kelas, supaya tak lagi menjadi emiten kecil dengan total aset kurang dari Rp 50 miliar.
"Perseroan tidak akan berhenti sampai di sini. Namun akan terus berupaya mendapatkan kontrak-kontrak baru atau perjanjian kerja sama dengan berbagai pihak. Selain untuk melengkapi perizinan, juga untuk mengakselerasi kinerja perseroan," ucapnya.
Baca juga: Pemerintah: 63 Persen Emiten Pasar Modal Masih Raup Laba Meski Masih Pandemi Covid-19
Adapun sepanjang 2020, emiten bersandi saham AIMS ini sudah membukukan pendapatan dari perdagangan batubara sampai 3 tongkang. Harapannya pada 2021, perseroan bisa menaikkan perdagangan hingga 12 tongkang. Hal ini tentu dapat memperbaiki arus kas perusahaan.
Selain laba, perseroan juga optimistis aset akan meningkat sebesar 27 persen pada akhir 2022 dibanding posisi aset tahun 2019.
"Salah satu upaya mengisi kekosongan aset, kami melakukan kerja sama. Kekosongan aset juga diisi dengan pengadaan peralatan, sarana, dan prasarana usaha, juga dalam bentuk penyertaan di anak usaha," sebut Aditya.
Sementara arus kas diproyeksi akan semakin meningkat pada 2022. Adapun sampai tahun 2021, perseroan masih mendapat dukungan pendanaan dari pemegang saham, khususnya untuk membiayai beban umum dan administrasi.
Berita ini tayang di Kompas.com dengan judul: Perusahaan Tambang Ini Target Bukukan Laba pada 2022