Vaksin Covid-19 Diyakini Jadi Pendorong Realisasikan Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tahun Ini
Diperkirakan sampai akhir tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 2,2 hingga minus 0,9.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vaksin Covid-19 diharapkan menjadi salah satu pembawa perubahan positif yang akan mewujudkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,5 hingga 5 persen di tahun 2021.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perekonomian Indonesia sudah mampu melewati rock bottom pada kuartal kedua tahun 2020, yakni -5,32%.
Sementara pada kuartal ketiga (Q3) sudah menunjukkan tren positif, yaitu -3,49%. Diperkirakan sampai akhir tahun pertumbuhan ekonomi minus 2,2 hingga minus 0,9.
"Namun kita melihat bahwa di Januari ini atau sepanjang tahun 2021 ini APBN kita didesain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen,” ujar Airlangga melalui keterangan tertulis, Selasa (5/1/2021).
Baca juga: Peserta Vaksinasi Covid-19 yang Terima SMS Harus Registrasi Ulang, Begini Alurnya
Airlangga menyatakan, sejumlah lembaga ekonomi internasional seperti World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,4 persen.
Sedangkan IMF memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,1 persen, dan ADB 5,3 persen.
Baca juga: Gubernur Koster Terima 31.000 Vial Vaksin Sinovac, Prioritas untuk 30.320 Tenaga Kesehatan di Bali
Saat ini dinamika pandemi Covid di berbagai negara, seperti di Inggris, telah muncul strain baru.
Sejumlah negara ASEAN, seperti Thailand khususnya Kota Bangkok, kembali mengambil langkah pengetatan. Begitu pula di Tokyo, Jepang.
Menurut Airlangga, optimisme pemerintah itu harus didorong dengan penanganan pandemi Covid-19. Saat ini, tiga juta vaksin sudah dikirimkan ke berbagai daerah. Diharapkan pertengahan Januari 2021 vaksinasi sudah bisa dilakukan secara bertahap.
Iklim investasi di Indonesia pada tahun 2021 juga diharapkan semakin baik. Airlangga menyatakan, salah satu instrumen pertumbuhan itu, pertama, dari APBN yang memberi stimulus untuk mendongkrak daya beli masyarakat.
Kedua, masyarakat cukup percaya diri untuk melakukan konsumsi. Saat ini confident level itu sudah meningkat, konsumsi masyarakat sudah bergerak.
Ketiga, pada awal Januari indeks saham gabungan (IHSG) sudah kembali ke level 6100-an sehingga timbul optimisme positif. Keempat, Rupiah menguat ke level 13.890 per dolar AS pada 4 Januari 2021.
Airlangga juga menyatakan, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur sudah 51,3, dan ini terus konsisten. Masih ada indikator lain, tambah Airlangga, yakni kontainer mulai sulit didapat yang menandakan ekspor Indonesia terus mengalami pelonjakan.