Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jokowi Disebut Gagal Penuhi Janji Kampanye di Pilpres, Swasembada Kedelai Mulai 2016

Joko Widodo setelah terpilih sebagai Presiden periode 2014 - 2019 pernah berjanji akan menciptakan swasembada pangan termasuk kedelai pada 2016.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Jokowi Disebut Gagal Penuhi Janji Kampanye di Pilpres, Swasembada Kedelai Mulai 2016
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pekerja memproduksi tahu di salah satu pabrik tahu di Jalan Aki Padma, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Minggu (2/1/2021). Setelah libur produksi dan jualan selama dua hari, pengrajin tahu dan tempe di Kota Bandung kembali melakukan produksi. Kesepakatan untuk meliburkan produksi dan jualan tersebut sebagai bentuk pemberitahuan kepada konsumen adanya kenaikan harga tahu dan tempe sebesar 20 persen hingga 40 persen akibat dari naiknya harga kedelai impor sebagai bahan baku tahu dan tempe. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.comz Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kenaikan harga kedelai impor di awal tahun 2021 ini, membuat usaha para produsen tahu dan tempe morat-marit dan kesulitan.

Sebagai bentuk protes, para pengrajin tempe menjalankan mogok produksi bersama yang dilakukan pada tanggal 1 hingga 3 Januari kemarin.

Kelangkaan kedelai dan mahalnya bahan baku tempe tahu di awal 2021 ini sebenarnya bukan masalah baru.

Ketua DPP PKS bidang Tani Nelayan Riyono mengatakan, Joko Widodo (Jokowi) setelah terpilih sebagai Presiden periode 2014 - 2019 pernah berjanji akan menciptakan swasembada pangan termasuk kedelai pada 2016.

"Janji Presiden Jokowi untuk swasembada kedelai 2016 sampai sekarang nggak terbukti dan gagal, memang mudah buat janji dan aturan. Faktanya pemerintah gagal mewujudkan," kata Riyono dalam keterangannya, Rabu (6/1/2021).

Sejak awal tahun 2020 hingga bulan Oktober menurut data BPS, Indonesia sudah mengimpor sebanyak 2,11 ton kedelai dengan total transaksi sebesar US$ 842 juta atau sekitar Rp 11,7 triliun (kurs Rp 14.000/US$).

Baca juga: Lonjakan Harga Kedelai dan Menghilangnya Tahu-Tempe Jadi Catatan Merah Pemerintah di Awal Tahun

Berita Rekomendasi

Sejak 2016 sampai 2018 impor kedelai pun terus meningkat. Di tahun 2018 impor kedelai mencapai 2,58 juta ton kemudian jumlahnya naik di tahun 2019 menjadi 2,67 juta ton.

Baca juga: Kedelai Impor Bikin Gaduh, Mentan: Ini Pelajaran untuk Kita Semua

Riyono melanjutkan, ketergantungan kepada kedelai impor membuat pemerintah tidak fokus dan serius mengurus petani kedelai, jika 70 - 80 persen kebutuhan kedelai dari impor maka petani akan semakin terjepit dan malas berproduksi.

Perkiraan produksi kedelai tahun 2019 sebesar 358.627 ton dan 2020 ditargetkan meningkat 7 persen menjadi 383.371 ton. Padahal kebutuhan kedelai nasional kita rata - rata 2.5 juta ton per tahun.

Mengutip data Kementerian Pertanian yang mengacu pada Badan Pusat Statistik (BPS), luas lahan kedelai 2018 mencapai 680.373 hektare dengan produksi 982.589 ton.

Sedangkan pada tahun 2017, luas lahan mencapai 355.799 ha dan produksi 538.728 ton dan tahun 2016 luas lahannya 576.987 ha dan volume produksi 859.653.

Luas panen kedelai di Indonesia pada tahun 2017 hanya sebesar 355,799 Ha. Pada tahun 2018, luas panen kedelai di Indonesia meningkat menjadi 680.373 Ha. Luas panen pada tahun 2018 ini naik sebesar 91,22 jelas dari tahun sebelumnya.

"Kegagalan produksi kedelai ini terus berulang sejak 2016 pasca Jokowi memberikan target swasembada pangan dan kedelai."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas