Pentingnya 'Pinger', Mantan Ketua KNKT: Jangan Sampai Terpisah dari Black Box
ada sejumlah elemen penting yang terdapat dalam kotak hitam (black box) yakni Flight Data Recorder (FDR), Cockpit Voice Recorder (CVR), hingga pinger.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi mengatakan ada sejumlah elemen penting yang terdapat dalam kotak hitam (black box) yakni Flight Data Recorder (FDR), Cockpit Voice Recorder (CVR), hingga pinger.
"Setiap pesawat sesuai aturan internasional, untuk penerbangan sipil ini ya, harus membawa dua elemen, yang satu Flight Data Recorder atau FDR, yang kedua Cockpit Voice Recorder atau CVR," ujar Tatang, dalam tayangan Kompas TV, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Ini Identitas 1 Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang Berhasil Diidentifikasi DVI Polri
Ia pun menyebut FDR dan CVR ini dikenal sebagai kotak hitam atau black box, namun warnanya oranye.
"Nah kedua alat ini sering disebut black box, warnanya oranye walaupun disebut black box, tidak ada warna lain, mencolok sekali," kata Tatang.
Pada kedua elemen tersebut terdapat pinger yakni baterai yang bentuknya seperti tabung dan mengeluarkan bunyi untuk menandakan keberadaan black box.
Baca juga: Lewat Sidik Jari, Okky Bisma Jadi Korban Sriwijaya Air SJ-182 Pertama yang Berhasil Teridentifikasi
"Di kedua alat itu ada yang namanya pinger, pinger itu baterai lonjong, Itu terikat di situ," papar Tatang.
Biasanya, dalam banyak kasus, pinger ini masih menempel pada FDR, sehingga akan diperoleh komponen black box secara utuh.
"Selalu melekat pada dua alat (FDR dan CVR) di black box itu, kalau kita bisa mendekati suara itu, bisa mendapatkan bahwa black box itu masih full dengan pingernya itu," tutur Tatang.
Namun hantaman keras pesawat yang jatuh dan tenggelam di dasar laut, dapat memberikan dampak besar pada FDR.
Karena elemen ini bisa saja terlepas dari pinger yang menjadi penanda dalam proses pencarian black box.
"Yang dikhawatirkan biasanya kalau jatuh ke laut, impactnya besar, maka FDR lepas dari pesawat, dan FDR nya juga (bisa) lepas dari pingernya," kata Tatang.
Umumnya, pinger pada pesawat memiliki masa satu bulan untuk memunculkan bunyi, namun kini daya tahan baterainya lebih lama menjadi 90 hari.
"Nah pinger masih terus berbunyi, dulu pinger itu berbunyinya hanya 30 hari, frekuensinya 37,5 kilohertz.
sekarang sduah ditambah, jadi 90 hari daya tahan baterainya dan frekuensinya lebih rendah lg 8,8 kilohertz," jelas Tatang.