Harga Daging Sapi Melambung, IKAPPI Cek Harga di Rumah Potong Hewan
Sebelumnya, beredar kabar bahwa para pedagang daging sapi di Jabodetabek akan melakukan aksi mogok selama 3 hari.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melambungnya harga daging sapi di pasaran membuat para pedagang daging sapi di kawasan Jabodetabek berencana melakukan aksi mogok pada Rabu, 20 Januari 2021 hingga 3 hari mendatang.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengaku sedang melakukan pengecekan di Rumah Potong Hewan (RPH) terkait kenaikan harga daging sapi.
"Apa sebabnya mogok ini terjadi? Karena m
Baca juga: Pasokan Kedelai Dinilai Aman untuk Kebutuhan Nasional di Tengah Lonjakan Harga Pasar Global
emang harga daging tinggi. Kami juga sedang melakukan pengecekan apa benar dari RPH itu sudah tinggi, setinggi yang terjadi? ini yang sedang kami telusuri," ujar Abdullah, saat dihubungi Tribunnews, Selasa (19/1/2021) siang.
Baca juga: Harga Daging Sapi Melonjak, Asosiasi Bujuk Pedagang Tetap Berjualan
Saat ini pihaknya hanya menyampaikan imbauan agar para pedagang daging sapi tetap berjualan, meskipun jumlah daging yang ditawarkan dikurangi.
Baca juga: Resep Roti dan Kue, dari Bolu Kemojo hingga Roti Goreng Daging Manis, Simak Cara Membuatnya
"Jadi kami belum bisa memberi statement banyak, kami hanya mengimbau saja agar pedagang tetap berjualan, walaupun itu jualannya kecil ya," kata Abdullah.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa para pedagang daging sapi di Jabodetabek akan melakukan aksi mogok selama 3 hari.
Kabar ini mengacu pada surat edaran Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) bernomor 08/A/DPD-APDI/I/2021.
Rencana ini dipicu tingginya harga daging sapi di pasaran sejak awal 2021.
Selama beberapa hari terakhir, harga daging sapi murni mencapai Rp 120 ribu per kg, padahal biasanya berkisar pada Rp 110 ribu hingga Rp 114 ribu per kg.
Sementara harga daging sapi bagian paha belakang mencapai Rp 126 ribu per kg selama beberapa hari terakhir, padahal harga biasanya mencapai lebih dari Rp 100 ribu per kg.