Pedagang Daging Sapi Mogok Jualan, Legislator PPP : Mereka Kecewa Terhadap Kinerja Pemerintah
APDI sudah mengeluhkan kenaikan harga daging sapi ke pemerintah, mereka pun bersurat kepada Presiden Jokowi tapi tak ada respon sama-sekali.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Itu sebabnya, kata Mufti, kenaikan harga daging tersebut tidak menguntungkan pedagang daging, malah membuat pedagang merugi.
Pasalnya, jika harga dinaikkan, harga akan melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Masyarakat jadi enggan membeli karena melambungnya harga daging. "Kasihan masyarakat kalau kami naikan terlalu tinggi, tidak ada yang beli," tutur Mufti.
APDI meminta pemerintah pusat kembali melancarkan impor daging sapi dari Australia yang sudah berjalan selama puluhan tahun.
Saat ini, kata Mufti, Australia malah lebih banyak menjual daging sapi ke negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam dan Thailand.
"Kebijakan Australia yang menjual ke negara lain ini harus kita minta pemerintah ambil jalan diplomasi dengan acuan kita adalah member (impor daging) selama puluhan tahun," kata Mufti.
Dia berharap keran impor daging sapi dari Australia kembali dibuka sehingga harga daging kembali stabil di pasaran dan tidak merugikan pedagang maupun pembeli.
Sebelumnya diberitakan, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) sepakat untuk melakukan aksi mogok menjual daging sapi baik di pasar maupun di rumah pemotongan hewan (RPH).
Penghentian aktivitas perdagangan ini yang dilakukan menyusul hasil rapat antar pedagang pada Minggu (17/1) lalu ini akan dilakukan sejak Selasa (19/1/2021) hingga Kamis (22/1/2021).
TB Mufti Bangkit Sanjaya, Sekretaris APDI DKI Jakarta mengatakan imbas kenaikan harga daging menyebabkan para pengusaha kesulitan untul bisa menjualnya kepada warga.
“Yang melatarbelakangi kan kenaikan harga yang semakin tahun semakin naik puncaknya empat bulan lalu lonjakan harga sudah liar tidak terkontrol dan Pemerintah cenderung pasif seperti itu,” kata Mufti saat dikonfirmasi, Selasa (19/1/2021).
Harga 1 kilogram sapi karkas saat ini menyentuh angka Rp 94.000. Padahal di momen tertentu saat lebaran tahun lalu, 1 kilogram karkas paling mahal hanya Rp 86.000 saja.
Mufti memprediksi harga karkas bakal terus merangkak naik hingga bulan-bulan berikutnya.
“Nah ini diprediksi akan naik terus sampai dengan bulan Maret atau April dengan harga tertinggi 105.000 per kilogram per karkas,” ucapnya.