Peran Blockchain Velas dalam Ekonomi Masa Depan
Blockchain memainkan peran penting untuk masa depan dunia, yakni membangun rantai pasokan (supply chain) barang yang tangguh dan transparan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - World Economic Forum (WEF) mencatat bahwa teknologi blockchain memainkan peran penting dalam peningkatan program Sustainable Development Goals (SDG).
Teknologi blockchain Velas asal Swiss bergerak lincah demi menjawab tantangan ekonomi masa depan.
Menurut WEF, blockchain memainkan peran penting untuk masa depan dunia, yakni membangun rantai pasokan (supply chain) barang yang tangguh dan transparan, membentuk lembaga publik yang lebih kuat dan akuntabel serta memacu sumber dan konsumsi yang bisa lebih dipertanggungjawabkan.
Saat ini blockchain membentuk industrinya sendiri dan semakin matang, menyelaraskan dengan permintaan pasar termasuk dari bisnis tradisional.
Komponen jumlah, kecepatan dan biaya transaksi mendapatkan perhatian khusus agar lebih bisa diterima di sektor bisnis.
Blockchain Velas, yang beraset kripto VLX, adalah satu dari ribuan penyedia public blockchain di dunia yang lebih fokus soal itu, sembari menambahkan beragam fitur di dalamnya.
"Kendati blockchain bersifat desentralistik, masa depan teknologi ini harus bisa menjawab tantangam soal kecepatan dan interkoneksi dengan blockchain lain.
Baca juga: Platform Blockchain untuk Freelancer dan Inovator Luncurkan Penawaran Pertukaran Awal Token IDEA
Baca juga: Kenali Bitcoin, Bedanya dengan Mata Uang Digital Lain dan Peluang E-Rupiah
Tidak bisa terkotak-kotak dengan keunggulannya masing-masing. Hanya dengan cara itulah blockchain bisa diterima di sektor bisnis tradisional.
Karena itu pula Velas sudah membantu meningkatkan kemampuan Solana codebase dan mendukung Ethereum Virtual Machine (EVM)," kata Alex Alexandrov, CEO Velas dalam keterangannya belum lama ini.
Kemampuan Solana codebase yang meningkat dan dipadukan dengan Ethereum Virtual Machine (EVM) di blockchain Velas, memungkinkan Velas untuk mendukung aplikasi desentralisastik (dApp) Ethereum, karena mendukung smart contract berbasis Solidity.
“Kelak, blockchain Velas bisa menangani lebih dari 50 ribu transaksi per detik. Sedangkan saat ini sekitar 30 ribu transaksi per detik. Sebagai perbandingan, VisaNet sekitar 65 ribu transaksi per detik. Pun kelak," kata Alexandrov.
Jejaring media sosial menyatukan miliaran pengguna dan menyimpan ratusan petabyte data. Namun data pengguna kerap disalahgunakan, “disulap” menjadi keuntungan perusahaan-perusahaan media sosial dengan cara menjualnya kepada pemasang iklan.
Terkait itu, tim Velas saat ini sedang mengembangkan fungsi Telegram agar bisa dipadukan dengan blockchain, sehingga sifat desentralistik media sosial ternama itu bisa dimunculkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.