Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mendag Minta BUMN Intervensi Atasi Soal Harga Sapi Melonjak

Ketua Harian APDI Asnawi dalam suratnya menyampaikan ada dua hal yang menjadi dasar pedagang dapat kembali lagi berniaga.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Mendag Minta BUMN Intervensi Atasi Soal Harga Sapi Melonjak
ist
Ilustrasi peternakan sapi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi mengaku sudah memerintahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan intervensi mengatasi persoalan harga sapi yang melonjak.

Menurutnya, kesiapan ini untuk antisipasi stok daging sapi menjelang Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2021.

"Saya sudah minta BUMN untuk intervensi daripada persoalan sapi. Kita juga pastinya mencari alternatif lain untuk memastikan kita mendapat suplai sapi yang baik dengan harga yang berkompetitif demi kebaikan rakyat Indonesia," kata Mendag dalam konferensi pers virtual, Jumat (29/1/2021).

Baca juga: Mentan Bingung Disalahkan Soal Mahalnya Harga Kedelai dan Daging Sapi 

Mendag berharap lewat Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Australia (IA-CEPA) bisa menjamin suplai sapi dari Australia ke depan.

"Masalah sapi, Australia memang menjadi mitra utama kita. Australia mengkartel laju ekspor mereka meskipun 52 persen sapi mereka dijual ke Indonesia," tuturnya.

Dia menuturkan tren harga sapi dari Australia yang biasanya 2,5 dolar AS per kilogram sampai 2,8 dolar AS per kilogram, hari ini mencapai 3,8 dolar per kilogram sapi hidup.

Baca juga: Omzet Penjual Daging Sapi di Pasar Ciputat Tangsel Menurun

Berita Rekomendasi

"Jadi hemat saya memang sudah tidak sehat. Dan ini mempengaruhi dari pada konsumsi dan gizi rakyat indonesia, jadi saya harus memiliki alternatif, kita sedang godok di dalam," imbuhnya.

Sebelumnya, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) mengimbau kepada pedagang daging agar berdagang lagi mulai hari ini, Jumat (22/1/2021).

Ketua Harian APDI Asnawi dalam suratnya menyampaikan ada dua hal yang menjadi dasar pedagang dapat kembali lagi berniaga.

"Hasil rapat koordinasi bersama pemerintah melalui Kementerian Perdagangan bahwa pemerintah akan mengambil sikap menstabilkan harga sapi potong di tingkat feedloter, RPH, dan harga daging pasaran," kata Asnawi.

Baca juga: Omzet Penjual Daging Sapi di Pasar Ciputat Tangsel Menurun

"Kedua pemerintah serius akan memastikan kelancaran atau ketersediaan pasokan sapi potong dan daging untuk pedagang," lanjutnya.

Dari kedua hal tersebut, APDI juga sudah menerima informasi langsung dari Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri bahwa harga timbang karkas di RPH/TPH telah disepakati tidak lebih dari Rp94 ribu per kilogram setara dengan timbang hidup sapi Rp46 ribu - Rp47 ribu per kilogram.

Merespons permintaan pedagang daging se-Jabodetabek, pemerintah menjamin ketersediaan pasokan sapi dan daging.

Baca juga: Harga Daging Sapi Melambung, IKAPPI Cek Harga di Rumah Potong Hewan

Sebelumnya, beredar kabar pedagang daging sapi di Jabodetabek akan melakukan aksi mogok selama tiga hari mulai Rabu (20/1/2021).

Rencana ini tertuang pada surat edaran Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) bernomor 08/A/DPD-APDI/I/2021 karena dipicu tingginya harga daging sapi di pasaran sejak awal 2021.

Selama beberapa hari terakhir, harga daging sapi murni mencapai Rp 120 ribu per kg, padahal biasanya berkisar pada Rp 110 ribu hingga Rp 114 ribu per kg.

Sementara harga daging sapi bagian paha belakang mencapai Rp 126 ribu per kg selama beberapa hari terakhir, padahal harga biasanya mencapai lebih dari Rp 100 ribu per kg.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas