Berhasil Salurkan Rp 18 Triliun di 2020, Asetku Targetkan Pendanaan Naik 20 Persen
Kontribusi penyaluran pinjaman Asetku di 2020 mencapai 24 persen dari total penyaluran pinjaman nasional.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Financial Technologi (Fintech) Peer to Peer Lending yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, Asetku berhasil menyalurkan dana Rp 18 triliun di 2020.
Di tahun 2021 ini, perusahaan di bawah naungan PT Pintar Inovasi Digital menargetkan penyaluran dana yang lebih besar, yakni naik 20 persen jika dibandingkan dengan target penyaluran tahun lalu.
Direktur Asetku, Andrisyah Tauladan mengungkap bahwa pihaknya melihat ada potensi peningkatan pengguna maupun penyaluran dana di tahun 2021.
"Seperti di 2020, dengan kondisi pandemi Covid-19, Asetku mampu bertahan dan berhasil menyalurkan dana hingga Rp 18 triliun, dengan peningkatan pengguna baru hingga 81 persen untuk Lender dan 67 persen untuk Borrower," tutur Andrisyah, Jumat (5/2/2021).
Kontribusi penyaluran pinjaman Asetku di 2020 mencapai 24 persen dari total penyaluran pinjaman nasional.
Baca juga: Dukung Perekonomian Jawa Timur, Asetku Bersama AFPI Gelar Fintech Exhibition Surabaya 2019
Hal ini membuat Asetku semakin optimis dapat meningkat di 2021 dengan strategi-strategi yang akan diterapkan.
"Kami bersyukur dengan perkembangan yang positif di 2020, terutama di tengah pandemi Covid-19 dengan penyesuaian skema yang tentu diperketat, kami bisa bertahan bahkan meningkat dari segi pengguna hingga penyaluran dana, serta yang utama dengan TKB90 hari tetap di angka 100 persen," jelas Andrisyah.
Komisaris Asetku, Jimmi Adhe Kharisma menambahkan bahwa tahun ini pihaknya akan mengejar rencana-rencana yang sempat tertunda di 2020, seperti bekerjasama dengan lembaga jasa keuangan maupun e-commerce untuk program diversifikasi peminjam supaya profilnya jadi lebih beragam.
Baca juga: Ketika Anak Semata Wayang Ayu Ting Ting Membayangkan Adit Jayusman Jadi Ayahnya
"Perluasan pengguna secara geografis juga akan digalakkan kembali, diiringi dengan aktifitas edukasi secara online dan strategi marketing lainnya. Hal ini sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan literasi keuangan digital khususnya di daerah-daerah luar pulau Jawa," terang Jimmi.
Asetku akan tetap memperketat skema penyaluran dana dan prosedur mitigasi risiko di tahun ini.
Langkah-langkah mitigasi risiko tahun lalu akan dievaluasi dan akan ditingkatkan kembali tahun ini.
"Kami akan tetap perketat seleksi calon peminjam dan kerjasama dengan asuransi juga akan terus berlangsung. Selain itu, Asetku juga akan meningkatkan infrastruktur legal and compliance agar dapat memenuhi ketentuan yang berlaku dimasa mendatang," kata Jimmi.