Demi Tangani Pandemi, Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp 5.800 Triliun Lebih
ULN Pemerintah tumbuh meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi sebesar 206,4 miliar dolar AS
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan IV 2020 tercatat sebesar 417,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekira Rp 5.845 triliun (kurs Rp 14.000 per dolar AS).
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, jumlah itu terdiri dari ULN sektor publik atau pemerintah dan Bank Sentral sebesar 209,2 miliar dolar AS dan ULN sektor swasta termasuk BUMN sebesar 208,3 miliar dolar AS.
"Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia pada akhir kuartal IV 2020 tumbuh sebesar 3,5 persen year on year/yoy, menurun dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 3,9 persen yoy," ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (15/2/2021).
Baca juga: Impor Indonesia Terkontraksi 7,59 Persen di Januari 2021
Baca juga: Minggu Ini, Mitsubishi Pajero Sport dan Honda City Hatchback Bakal Meluncur di Indonesia
Erwin menjelaskan, perlambatan ULN tersebut terutama disebabkan perlambatan dari pertumbuhan ULN swasta.
Sementara, ULN Pemerintah tumbuh meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi sebesar 206,4 miliar dolar AS atau tumbuh 3,3 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal III 2020 sebesar 1,6 persen yoy.
Perkembangan ini, lanjut Erwin, didukung oleh terjaganya kepercayaan investor, sehingga mendorong masuknya aliran modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN).
"Di samping itu, danya penarikan sebagian komitmen pinjaman luar negeri untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)" pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.