Mendag Lutfi Jadi Saksi Derasnya Investasi Jepang di Industri Otomotif Nasional
Produk otomotif sempat jadi nomor 3 penyumbang ekspor terbesar Indonesia dan kini merosot di urutan 6 karena ekspor yang menurun.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
![Mendag Lutfi Jadi Saksi Derasnya Investasi Jepang di Industri Otomotif Nasional](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menteri-perdagangan-muhammad-lutfi-20.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengaku jadi saksi sejarah karena waktu menjadi duta besar untuk Jepang tahun 2010, investasi Negeri Sakura ke Indonesia di sektor otomotif senilai 715 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Kemudian, nilai investasi tersebut naik signifikan hingga 700 persen ketika dirinya tidak lagi menjadi duta besar menjadi 4,7 miliar dolar AS.
"Waktu saya pulang dari Jepang, investasinya naik 700 persen ke 4,7 miliar dolar AS karena Jepang itu datang berbondong-bondong untuk investasi di mobil," ujarnya.
"Jadi, dalam 3 tahun waktu saya di sana, mungkin industri otomotif tumbuh mendapatkan investasi 8 miliar dolar AS," ujarnya dalam wawancara virtual dengan Tribun Network, Selasa (16/2/2021).
Baca juga: Pemerintah Optimistis Bisa Pulihkan Ekonomi Lewat Dorongan Konsumsi
Jadi, lanjut Lutfi, perusahaan Mitsubishi, Nissan, Suzuki, dan Toyota menggenjot hingga double kapasitas serta juga Daihatsu.
Baca juga: Produk Industri Semakin Kompetitif, Indonesia Jadi Ancaman Beberapa Negara
"Daihatsu produksinya di Indonesia sekarang ini lebih besar daripada di Jepang. Jadi, ini menyebabkan tiba-tiba tahun 2018, otomotif itu masuk 10 besar ekspor nonmigas kita," katanya.
Bahkan, dia menambahkan, produk otomotif sempat jadi nomor 3 penyumbang ekspor terbesar Indonesia dan kini merosot di urutan 6 karena ekspor yang menurun.
"Ekspor kita turun dari 315 ribu mobil menjadi 250 ribu mobil tahun lalu. Jadi, saya ingin mengatakan dengan evolusi kita menjual barang industri dan industri berteknologi tinggi, ketergantungan kepada China itu makin lama akan makin sedikit," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.