Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mendag Lutfi Mengaku Diminta Jokowi Atasi Persoalan Daya Beli Masyarakat hingga UMKM

Mendag mengungkapkan dirinya diminta Presiden Republik Idonesia Joko Widodo untuk mengatasi tiga persoalan pokok di tanah air.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
zoom-in Mendag Lutfi Mengaku Diminta Jokowi Atasi Persoalan Daya Beli Masyarakat hingga UMKM
ist
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan dirinya diminta Presiden Republik Idonesia Joko Widodo untuk mengatasi tiga persoalan pokok di tanah air.

Menurut Lutfi, sejak ditunjuk menjadi Menteri Perdagangan pesan Presiden Jokowi paling pertama adalah menjaga daya beli masyarakat.

Baca juga: Foto di KTP Elektronik Dianggap Tak Bagus, Bolehkah Diganti? Ini Penjelasan Kemendagri

"Karena ini masih pandemi situasinya sangat berbeda dibanding masa-masa lalu. Beliau minta saya menjaga daya beli masyarakat agar harga-harga tetap stabil," katanya dalam wawancara virtual dengan Tribun Network, Selasa (16/2/2021).

Mendag mengatakan Presiden Jokowi juga ingin agar UMKM aktif melakukan kegiatan ekspor keluar negeri.

Baca juga: BPS: Sarang Burung Walet Sumbang Kenaikan Ekspor Pertanian 13,91 Persen

Dia menerangkan Presiden Jokowi memberi contoh saat masih menjadi pengusaha mebel di Solo beliau ikut program Kementerian Perdagangan terkait membantu supaya barang UMKM bisa bersaing di pasar ekspor.

"Kedua, jadi permintaan beliau agar UMKM ini bisa menembus pasar ekspor," kata mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2001-2004 ini.

Berita Rekomendasi

Kemudian, Mendag mengaku Presiden Jokowi meminta agar Indonesia bisa membuka pasar-pasar baru non-traditional.

Dia menilai ekspor RI saat ini tengah menjajaki transformasi dari tren barang mentah ke setengah jadi.

Beberapa produk ekspor RI yang yang tumbuh positif tersebut di antaranya besi dan baja (47 persen, perhiasan (24,21 persen), produk kelapa sawit (17,5 persen), furniture (11,64 persen), dan alas kaki (8,97 persen).

"Untuk itu beliau meminta Indonesia aktif membuka non-traditional market misalnya Tiongkok, Singapura, dan Amerika Serikat," imbuh dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas