Ekonom: Ngapain Beli Mobil Kalau Jarang Pergi Saat Pandemi, Lebih Baik Menabung
konsumen tidak berminat untuk beli mobil baru karena situasi pandemi Covid-19 tidak memungkinkan pemilik kendaraan berpergian
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Chief Economist PT Bank CIMB Niaga Tbk Adrian Panggabean memberikan pandangan realistis terkait Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) kendaraan bermotor jadi nol persen.
Menurutnya, konsumen tidak berminat untuk beli mobil baru karena situasi pandemi Covid-19 tidak memungkinkan pemilik kendaraan berpergian secara leluasa.
Baca juga: Kebijakan DP Persen Bank Indonesia Bawa Angin Segar untuk Sektor Properti
"Relaksasi PPnBM untuk kelas menengah bawah. Kita mesti lihat penjualan mobil turun itu karena orang tidak mau belanja, lagian ngapain beli mobil? Jarang pergi keluar," ujarnya dalam acara "Diskusi Bersama Chief Economist CIMB Niaga" yang digelar secara virtual di Jakarta, Kamis (25/2/2021).
Selain itu, kalaupun untuk ganti mobil baru diyakininya juga sulit terwujud karena konsumen masih cemas dengan pandemi, sehingga mengutamakan uang tunai atau cash.
"Ngapain juga ganti mobil? Lebih baik menabung di bank daripada pandemi ini berkepanjangan, misal saya butuh cash, jual mobilnya susah," kata Adrian.
Kebutuhan adanya likuiditas itu dinilainya membuat daya beli masyarakat yang sebenarnya ada, tapi kemauan belinya hilang.
"Seandainya ada insentif, apa mau beli mobil? Misal, saya baru beli mobil 3 sampai 4 tahun lalu, mending nanti saja belinya, kelas menengah bawah belum akan belanja, ini rasional," pungkasnya.