OJK Sebut Ekonomi Dunia Mulai Membaik, Berdampak Positif ke Sektor Keuangan RI
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut perekonomian dunia pada tahun ini akan jauh lebih baik dibanding 2020
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut perekonomian dunia pada tahun ini akan jauh lebih baik dibanding 2020, seiring penurunan laju infeksi harian secara global dan vaksinasi yang semakin luas.
"Hal itu sejalan dengan kebijakan fiskal dan moneter akomodatif yang terus dijalankan berbagai negara untuk mendukung pemulihan ekonomi," ujar ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Kamis (25/2/2021).
Baca juga: OJK Luncurkan Peta Jalan Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia
Ia menyebut, perkembangan yang positif mendorong pasar keuangan global, termasuk Indonesia menguat pada Februari 2021.
Hingga 19 Februari 2020, kata Wimboh, IHSG menguat sebesar 6,3 persen secara bulan ke tanggal (mtd).
"Namun, aksi risk on investor menyebabkan pasar surat berharga negara sedikit tertekan dengan rerata yield SBN naik sebesar 9,4 basis poin (mtd)," ucap Wimboh.
"Investor non residen mencatatkan net buy di pasar saham sebesar Rp 2,49 triliun dan di pasar SBN sebesar Rp 6,5 triliun (mtd)," sambung Wimboh.
Dari sektor perbankan, Wimboh menjelaskan, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Januari 2021 tumbuh sebesar 10,57 persen (yoy).
Di industri keuangan non-bank, piutang perusahaan pembiayaan terkontraksi sebesar 18,6 persen (yoy), terutama disebabkan oleh sektor rumah tangga dengan masih rendahnya permintaan.
"Sementara itu, premi asuransi yang dihimpun industri asuransi tercatat naik tinggi sebesar Rp 30,4 triliun (asuransi jiwa: Rp 19,1 triliun, asuransi umum dan reasuransi Rp 11,3 triliun)," tuturnya.