Menhub Tetapkan GeNose Untuk Test Covid-19 Penumpang Transportasi Laut
Pemerintah terus mendorong penggunaan alat test Covid-19 di berbagai moda transportasi untuk memudahkan penumpang yang hendak bepergian.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus mendorong penggunaan alat test Covid-19 di berbagai moda transportasi untuk memudahkan penumpang yang hendak bepergian.
Terbaru, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa layanan tes covid-19 menggunakan GeNose resmi diberlakukan di pelabuhan. Pelabuhan laut pertama yang menggunakan alat test Covid-19 buatan mahasiswa Universitas Gadjah Mada ini adalah Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Baca juga: Awal Maret, Layanan Tes GeNose C19 Bakal Digunakan di Dermaga Penyeberangan
Untuk tahap awal, pelaksanaan test Covid-19 dengan GeNose tidak diwajibkan seperti moda transportasi kereta api. Untuk di pelabuhan, deteksi Covid-19 menggunakan GeNose akan dilakukan secara acak pada beberapa penumpang yang menggunakan kapal laut.
"Saya sangat gembira hari ini pelabuhan sudah memberlakukan tracking untuk skrining Covid-19 menggunakan GeNose. Meski pemberlakukan ini bukan mandatori, artinya kami bisa melakukan random pada penumpang penumpang yang berangkat menggunakan moda transportasi laut," ujar Budi seusai meninjau penggunaan GeNose di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (26/2/2021).
Baca juga: Komisi V DPR Minta Harga Tes GeNose di Bandara Tak Lebih dari Rp 20 Ribu
Selain itu, Budi Karya telah memberi arahan kepada PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), PT Pelindo II (Persero) dan pengelola Syahbandar untuk segera mengumumkan kepada masyarakat bahwa penggunaan test Covid-19 sudah bisa dilakukan calon penumpang.
Test ini nantinya akan ditujukan kepada mereka yang akan pergi menggunakan kapal yang dilakukan random test menggunakan GeNose.
Atas pemberlakuan ini, lanjut Budi, masyarakat merasa memiliki gejala Covid-19 atau sedang sakit sangat disarankan untuk tidak melakukan perjalanan.
"Kalau panasnya tinggi disertai demam dan batuk-batuk sebaiknya tidak pergi dulu. Karena biasanya batuk dan demam panas itu adalah salah satu indikasi mereka terpapar virus," imbuhnya.
Selain itu, Budi meminta kepada Pelni, Pelindo II dan Syahbandar selaku pengelola di Pelabuhan untuk melakukan pengetesan GeNose secara berulang demi hasil yang lebih akurat.
"Harapannya makin hari makin bagus dan GeNose bisa melakukan tracking Covid-19 dengan baik. Ini pertama kali diberlakukan di Tanjung Priok dan selanjutnya saya sudah sampaikan kepada dirjen untuk melakukan secara random di seluruh pelabuhan di Indonesia," jelasnya.
Budi juga mengapresiasi kesiapan pengelola pelabuhan yang mulai menerapkan alat deteksi GeNose pada penumpang. Hal itu terlihat dari tempat pengambilan sampel nafas penumpang yang cukup luas dan steril sesuai protokol kesehatan Covid-19.
"Hari ini saya juga melihat bahwa satu tempat untuk melakukan tes GeNose dibuat dengan baik. Artinya masukan epidemiolog diselesaikan di sini sehingga pada saat mereka meniup tidak ada tiupan yang keluar dari situ," pungkasnya.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Kemenhub terus mendorong penggunaan GeNose untuk deteksi Covid-19 bagi calon penumpang. Rencananya, di bulan April penggunaan test Covid-19 dengan GeNose sudah bisa diberlakukan di bandara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.