Pulihkan Ekonomi, Sektor Keuangan Dorong UMKM Bangkit dan Berdaya Saing
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan sektor penggerak utama perekonomian Indonesia yang terhantam pandemi Covid-19.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan sektor penggerak utama perekonomian Indonesia yang terhantam pandemi Covid-19.
Karena itu, pemulihan ekonomi nasional, perlu berangkat dari pemulihan sektor UMKM yang mendominasi hingga 99 persen unit usaha, menyerap 97 persen tenaga kerja, dan berkontribusi 61,1 persen terhadap produk domesti bruto (PDB).
Head of Business Banking UOB Indonesia Paul Kan Ngee Fei menyampaikan, pandemi telah mempercepat pergerakan teknologi digital.
Hal tersebut dinilainya membuat UMKM menempatkan teknologi sebagai prioritas investasi mereka untuk bertahan selama pandemi.
“Menjawab kebutuhan tersebut, UOB menyediakan aplikasi khusus untuk UMKM yakni UOB BizSmart. UOB BizSmart dapat mengubah tantangan menjadi peluang yang lebih baik,“ ujarnya saat diskusi virtual bertajuk "Peran Serta Sektor Keuangan Bangkitkan UMKM: Ragam Dukungan Menuju Pemulihan Ekonomi Nasional", belum lama ini.
Baca juga: Potensi Kredit UMKM Harus Dimaksimalkan Industri Perbankan
Sementara itu, SM Micro Business Development PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Himawan Dwi Laksana menjelaskan, bahwa Bank BRI tetap konsisten menyalurkan kredit ke UMKM.
Fokus BRI di 2021 adalah menaikkelaskan para debitur UMKM dengan mendigitalisasi proses bisnis BRI dan melalui program pemberdayaan yang BRI miliki.
“Kami sangat konsen di pemberdayaan karena bagi kami, pembiyaan tanpa pemberdayaan sama saja dengan kami memberikan sesuatu yang tidak maksimal. Begitu juga sebaliknya,” tutur Himawan.
Selain itu, Kepala UKM Center FEB UI TM Zakir Sjakur Machmud menambahkan, bahwa pandemi Covid-19 mengakibatkan dikonektivitas hubungan rantai pasok UMKM.
Karena itu, untuk membangun kembali konektiivitas yang terputus adalah melalui digital, baik medsos, e-commerce, ataupun website.
“Mau tidak mau kita harus mendorong UMKM, sehingga siap dengan situasi digitalisasi, mulai dari pemasaran, pembayaran, manajemen keuangan, logistik, dan pembiyaan,“ pungkas Zakir.