82 Persen Nasabah BRI Sudah Migrasi ke Kartu ATM Berchip
Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengajak nasabahnya mengganti kartu ATM/debit dari teknologi pita hitam (magnetic stripe ke teknologi chip).
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengajak nasabahnya mengganti kartu ATM/debit dari teknologi pita hitam (magnetic stripe ke teknologi chip).
Tercatat, nasabah BRI yang sudah mengganti kartu ATM berchip sampai saat ini mencapai 82 persen.
“Edukasi kepada nasabah dilakukan secara terus-menerus agar nasabah dapat segera melakukan migrasi kartu ATM/debitnya dan kami perkirakan pada bulan September tahun ini, migrasi kartu ber-chip BRI akan tercapai 100 persen,” kata Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani dalam keterangannya, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Penjelasan BCA Terkait Kasus Salah Transfer di Surabaya: Sudah Dikirim Surat 2 Kali
Penukaran kartu berchip dapat dilakukan nasabah ke 9 ribu lebih unit kerja BRI yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan membawa kartu ATM/debit BRI dan KTP tanpa dikenakan biaya atau gratis.
“Memberikan kemudahan merupakan wujud komitmen BRI kepada nasabah," ucap Handayani.
Baca juga: BCA Imbau Nasabah Ganti Kartu ATM Magnetic Stripe ke Chip Secepatnya, Ini Sebabnya
Selain itu, kata Handayani, untuk meningkatkan rasa aman nasabah, BRI juga terus melakukan edukasi kepada nasabah untuk memanfaatkan fitur SMS notifikasi.
"Fitur ini mengingatkan nasabah melalui smartphone yang dimiliki untuk mengetahui setiap transaksi yang terjadi di rekeningnya,” ucapnya.
Diketahui, penggunaan kartu ATM teknologi chip bertujuan untuk menghindari praktik keejahatan di sektor perbankan, khususnya lewat skema penggandaan kartu (skimming).