Siap Produksi Mobil Hibrid dan Listrik di Indonesia, Toyota Siapkan Rp 28 Triliun
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong agar pelaku industri di Jepang terus berinvestasi di Indonesia.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong agar pelaku industri di Jepang terus berinvestasi di Indonesia.
Hal itu disampaikannnya ketika melakukan pertemuan dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji.
Dalam pertemuan itu, Menperin menyebutkan salah satu perusahaan ternama asal Negeri Sakura, Toyota Group berencana akan berinvestasi di Indonesia sebesar 2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 28 triliun (kurs Rp 14.000 per dollar AS) dalam mengurangi emisi karbon dengan memproduksi mobil hibrida dan listrik.
Baca juga: Auto2000 Digiroom Gelar Flash Sale Aksesori Toyota, Diskonnya hingga 40 Persen
"Kami mendorong agar para pelaku industri Jepang dapat aktif berinvestasi di Indonesia. Apalagi, Pemerintah Indonesia bertekad menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan memberikan kemudahan izin dan berbagai insentif yang menarik," kata dia melalui keterangan tertulis, dikutip Senin (1/3/2021).
Baca juga: Toyota Tunggu Petunjuk Teknis Penerapan Harga Mobil Tanpa PPnBM
Selain itu, dari total tujuh perusahaan multinasional, terdapat tiga perusahaan Jepang yang akan merelokasi pabriknya dari China ke Indonesia, yaitu Panasonic Manufacturing dengan nilai investasi sebesar 30 juta dollar AS, Denso investasi senilai 138 juta dollar AS, dan Sagami Indonesia senilai 50 juta dollar AS.
Baca juga: Ini Rincian Lima Mobil Toyota Akan Dapatkan Relaksasi PPnBM Mulai Maret 2021
Pada tahun 2019, nilai investasi Jepang di Indonesia sebesar 4,31 miliar dollar AS. Sedangkan, pada periode Januari-November 2020 mencapai 2,58 miliar dollar AS.
Sementara itu, ekspor sektor nonmigas Indonesia ke Jepang sepanjang tahun 2014-2019 mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,23 persen. Pada 2019, nilai pengapalan Indonesia ke Jepang untuk sektor nonmigas mencapai 13,8 miliar dollar AS.
Sementara itu, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto mengemukakan, Indonesia dan Jepang sepakat melakukan kerja sama di bidang pengembangan sektor industri melalui program New Manufacturing Industry Development Center (New MIDEC).
Program itu berisikan kerangka proyek kerja sama yang meliputi enam sektor strategis, yaitu industri otomotif, elektronik, kimia, tekstil, makanan dan minuman, serta logam.
Program New MIDEC akan dilaksanakan pada tujuh bidang lintas sektor yang meliputi metal working, mold dan dies, welding, energy conservation, SME development, export promotion, dan policy reforms.
"Menindaklanjuti hal tersebut, Kemenperin telah mengusulkan sektor otomotif untuk menjadi sektor pertama (quick win program) pada proyek kerja sama dengan pihak Jepang, melalui dua pilot project, yaitu SME Development dan Mold dan Dies," kata Eko.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menperin Sebut Toyota Siapkan Rp 28 Triliun untuk Produksi Mobil Hibrid dan Listrik di Indonesia"