AirAsia Ancang-cang Buka Layanan Taksi Tebang Tahun 2022
AirAsia akan meluncurkan layanan taksi terbang berkapasitas empat orang pada tahun 2022.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - AirAsia akan meluncurkan layanan taksi terbang berkapasitas empat orang pada tahun 2022.
CEO Grup AirAsia, Tony Fernandes mengungkapkan pihaknya sedang mengerjakannya sekarang. "Saya kira kita masih satu setengah tahun lagi dari peluncuran," kata Fernandes dikutip dari Paultan, Senin (8/3/2021).
Rencana tersebut muncul karena maskapai hemat ini ingin memperluas jangkauan layanannya, terutama di tempat digital.
Perusahaan ini memperkenalkan aplikasi "all-in-one" tahun lalu yang mencakup perjalanan, belanja, logistik, pengiriman makanan, logistik, layanan keuangan dan banyak lagi.
Baca juga: Maskapai Air Asia Bakal Luncurkan Layanan Taksi Udara dan Pengiriman Paket Melalui Drone
"Kami menganggapnya sebagai peluang, kesempatan sekali seumur hidup untuk mengubah bisnis, melihat kembali berbagai hal," tutur Fernandes.
Layanan taksi terbang yang direncanakan AirAsia tahun depan akan menggunakan quadcopters yang memiliki kapasitas tempat duduk hingga empat orang.
Baca juga: Layanan Taksi Udara di Bandara Soekarno Hatta, Tarif Mulai Rp 8 Juta
Namun, tidak disebutkan apakah kendaraan ini akan memiliki pilot atau sepenuhnya otonom, meskipun yang pertama lebih mungkin untuk persyaratan keselamatan.
Selain taksi terbang, layanan baru yang ingin diberikan perusahaan adalah pengiriman drone perkotaan, dengan Teleport, usaha logistik dari AirAsia Digital.
Khusus layanan pengiriman via drone, AirAsia telah mengumumkan kemitraan dengan Malaysian Global Innovation and Creativity Centre (MaGIC) dan National Technology and Innovation Sandbox (NTIS).
Sebuah proyek percontohan untuk pengiriman barang dari platform e-commerce AirAsia menggunakan drone otomatis akan dilakukan melalui pendekatan bertahap enam bulan di situs uji NTIS ketiga di Cyberjaya.
Layanan ini sedang diuji dengan dua operator drone lokal, yakni VStream Revolution dan Meraque Services
Fase pertama proyek ini akan menilai kemampuan, pengalaman, proses persetujuan, kesiapan penyebaran dan perluasan layanan operator drone.
Setelah fase uji coba berhasil, layanan akan diterapkan dan bahkan dapat diperluas ke wilayah lain.
NTIS telah bekerja sama dengan satu-satunya regulator teknis Malaysia, Civil Aviation Authority of Malaysia (CAAM) untuk memastikan keselamatan dan keamanan layanan udara tak berawak di lingkungan perkotaan memenuhi persyaratan dan peraturan yang ditetapkan.
Di Malaysia, semua hal yang berkaitan dengan pesawat termasuk drone, berada di bawah lingkup CAAM dan belum ada lisensi operator drone yang tersedia, karena implementasinya masih dikerjakan.
Namun, masih ada aturan seperti zona larangan terbang yang harus diikuti dan jika Anda memiliki jenis atau drone tertentu atau berencana menggunakannya untuk pekerjaan udara, Anda harus mendapatkan izin terlebih dahulu.
AirAsia juga tengah mencari peluang layanan lain, perusahaan optimis bahwa perjalanan udara akan meningkat lagi dengan peluncuran program vaksinasi.
"Saya berharap perjalanan antarnegara bagian akan dimulai dalam dua hingga tiga minggu ke depan di Malaysia. Kami memperkirakan perbatasan internasional akan mulai dibuka pada Juli atau Agustus," terang Fernandes.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.