Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Nilai Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Tertinggi di Asia Tenggara pada 2025

Ratusan unicorn itu dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai transaksi e-commerce Tiongkok yang mencapai 2,4 triliun USD sepanjang tahun 2020

Penulis: Lusius Genik Ndau Lendong
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Nilai Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Tertinggi di Asia Tenggara pada 2025
Istimewa
Duta besar Indonesia untuk China dan Mongolia, Djauhari Oratmangun 

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia terus berupaya meningkatkan nilai ekonomi digital, yang kian tangguh di masa pandemi Covid-19.

Terbaru Pemerintah RI sedang menggagas kerjasama di sektor ekonomi digital dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Negeri Tirai Bambu menjadi target utama menjalin kerjasama di sektor ini karena menjadi salah satu negara yang leading di bidang ekonomi digital.

Hal ini diungkapkan Dubes RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Selasa (9/3/2021) malam.

"Kontribusi ekonomi digital terhadap GDP (Tiongkok) sudah 32%. Kita dengan adanya 6 unicorn kontribusi ekonomi digital kita itu sekitar 3%," ujar Djauhari.

Baca juga: Road Show Diplomasi Ekonomi Dubes Djauhari Oratmangun Untuk Pulihkan Kepercayaan Tiongkok

Per 15 Januari 2021, kata Djauhari, Tiongkok sudah punya 162 Unicorn.

BERITA TERKAIT

Ratusan unicorn itu dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai transaksi e-commerce Tiongkok yang mencapai 2,4 triliun USD sepanjang tahun 2020.

"Yang berarti kurang lebih 900 juta orang di Tiongkok melakukan pembayaran melalui digital platform. Akhir 2025 ekonomi digital Tiongkok (diprediksi) akan meningkat menjadi 4,2 triliun," jelas Djauhari.

Sementara Indonesia, lanjut Djauhari, memiliki nilai transaksi ekonomi digital mencapai 44 miliar USD sepanjang tahun 2020.

Angka ini diprediksi akan terus meningkat lantaran penetrasi internet di Indonesia sebesar 73,3%.

"Jadi kurang lebih 196 juta orang (melakukan transaksi digital). Itu kurang lebih peluang," jelas Djauhari.

Sejauh ini Indonesia sudah punya enam perusahaan start-up besar seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, OVO, JD.ID, dan lain-lain.

Bila berhasil menjalin kerjasama dengan Tiongkok di sektor ini, nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi akan menjadi yang tertinggi di Asia.

Baca juga: 22 WNI Meninggal di Kapal Ikan Tiongkok, PKS Desak Pemerintah Penuhi Hak-hak Korban

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas