Korsel Akan Kurangi Impor Batu Bara Indonesia, Diganti Besi dan Baja
Josep Umar Hadi mengatakan, Korea Selatan memainkan peran penting dalam perdagangan dan investasi di Indonesia.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dubes Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi mengatakan, Korea Selatan memainkan peran penting dalam perdagangan dan investasi di Indonesia.
Satu di antaranya dalam proyek PT Pertamina di Kalimantan Timur, tapi sebaliknya dengan satu catatan penting adalah masih banyak porsi ekspor komoditas asal Indonesia yang kurang ramah lingkungan.
"Ada untuk Pertamina di Balikpapan, banyak pakai dari Korea Selatan barang modalnya. Cuma sebelum pandemi, satu masalah yaitu komposisinya tidak sehat menurut saya karena 20 persen (ekspor yakni) batu bara," ujarnya saat wawancara dengan Tribun Network secara virtual, Jumat (12/3/2021).
Baca juga: Dubes RI: Ekonomi Korsel Kini Berangsur Pulih Setelah Terdampak Pandemi
Karena itu, Korsel perlahan akan mengurangi porsi impor batu bara sebagai komoditas dasar asal Indonesia.
Baca juga: Dubes: Semua Rumah Tangga di Korea Selatan Dapat Bansos untuk Daya Kejut Ekonomi
"Perlahan akan dikurangi, dihilangkan, ini mesti kita (Korea Selatan) cari penggantinya batu bara. Komposisi dari ekspor Indonesia itu 20 persen (batu bara), terus gas bumi, dan mineral lainnya kebanyakan 40 persennya barang komoditas dasar," katanya.
Menurutnya, Indonesia bisa mencari alternatif lain untuk menggenjot ekspor ke Korea Selatan yakni dengan produk besi dan baja atau stainless steel.
"Kita genjot diluar (batu bara) itu, produk yang sifatnya manufaktur dengan nilai tambah. Kelihatannya yang sedang melonjak adalah stainless steel," pungkas Umar.