Pertahankan Kinerja Positif di Tengah Pandemi, Begini Strategi Bos BRI
Di tengah pandemi Covid-19 seperti ini, tanpa penyelamatan dan perawatan SDM, kinerja perusahaan tak membaik terlepas dari apapun program dan produk
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI), Sunarso membeberkan, terdapat dua area yang menjadi fokus perhatian BRI agar tetap mencatat kinerja yang positif dan mempertahankan pelayanan maksimal bagi pelaku UMKM saat pandemi Covid-19.
Menurut Sunarso, kedua hal tersebut adalah sumber daya manusia (SDM) perusahaan dan nasabah UMKM.
Mantan Direktur Utama Pegadaian ini menjelaskan, BRI menempatkan aspek SDM sebagai fokus perhatian pertama (People First) selama pandemi, karena menyadari bahwa krisis dan kesulitan yang terjadi saat ini bersumber dari masalah kesehatan.
Di tengah pandemi Covid-19 seperti ini, tanpa penyelamatan dan perawatan SDM, kinerja perusahaan tak akan membaik terlepas dari apapun program dan produk yang dimiliki.
“Kerja di kantor menjadi ada giliran, ada WFH. Kemudian operasional tadinya kita tersentralisasi, menjadi split operation. Tentu secara operasional ini berdampak pada operational cost naik," jelas Sunarso dalam keterangannya, Jumat (12/3/2021).
Baca juga: Bos BRI Ungkap Rahasia Cemerlangnya Kinerja BRI Selama Pandemi
"Tapi nggak apa-apa, Wong namanya juga lagi krisis, dan kita memang sedang melakukan penyelamatan manusianya dulu,” lanjutnya.
Yang kedua, Sunarso kembali melanjutkan, pihak berupaya maksimal menyelamatkan pelaku UMKM dari dampak negatif pandemi.
Perhatian besar diberikan perusahaan kepada pelaku UMKM karena mayoritas nasabah BRI berasal dari segmen ini.
Berdasarkan data per akhir 2020, portofolio kredit UMKM BRI telah mencapai 82,13 persen dari total pembiayaan yang disalurkan perusahaan.
Upaya penyelamatan UMKM yang dilakukan BRI dan pemerintah di saat bersamaan terbukti positif, dan dapat dilihat dari penyaluran kredit mikro BRI yang tumbuh double digit atau mencapai 14,18 persen year on year dan pada saat yang sama, penyaluran kredit kecil dan menengah BRI tumbuh 3,88 persen.
Angka ini jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit nasional di tahun 2020 yang diperkirakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berada di kisaran minus 1 hingga 2 persen.
Baca juga: Dukung UMKM, Shopee Jalin Kolaborasi Wujudkan 500 Ribu Eksportir Baru
Menurut Sunarso, UMKM wajib menjadi fokus penyelamatan karena segmen ini merupakan penopang utama perekonomian nasional. Salah satu langkah yang sudah dilakukan BRI untuk menolong pelaku UMKM di saat pandemi adalah memberikan restrukturisasi pembiayaan terhadap mereka.
“Puncaknya itu di September, jumlah kredit yang kami restrukturisasi saat itu mencapai Rp197 triliun. Kemudian akhirnya akumulasi itu sudah menurun, akhir 2020 sudah menjadi Rp186 triliun," ujar Sunarso.
"Artinya, beberapa triliun (pinjaman) yang kami restrukturisasi itu sukses, berhasil, dan itu menyangkut sampai 2,9 juta nasabah di seluruh Indonesia,” paparnya.