Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Perlu Investasi Lebih dari Rp 200 Triliun untuk Bangun Industri Baterai Mobil Listrik di Indonesia

ilai investasi industri baterai yang terintegrasi dari hulu hingga ke hilir ini diperkirakan mencapai USD 17 milyar

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Perlu Investasi Lebih dari Rp 200 Triliun untuk Bangun Industri Baterai Mobil Listrik di Indonesia
Tribunnews/Jeprima
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (tengah) bersama Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury (kiri) dan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Rabu (20/1/2021). Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengumumkan pembentukan holding Indonesia Battery Corporation (IBC), yang bertujuan untuk memproduksi Electric Vehicle (EV) Battery, atau baterai kendaraan listrik.

Wakil Menteri BUMN, Pahala N Mansury mengatakan, nilai investasi industri baterai yang terintegrasi dari hulu hingga ke hilir ini diperkirakan mencapai USD 17 milyar atau sekitar Rp 244,87 triliun (kurs dollar = Rp 14.404).

"Kita sebetulnya tidak hanya membangun satu pabrik saja, tapi Indonesia memiliki mulai dari mining-nya sampai dengan smelting-nya, kemudian Pak Menteri juga mau ada energi storage stabilizer," jelas Pahala dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (26/3/2021).

"Memang investasi yang dibutuhkan sangat besar, bisa mencapai USD 17 Bilion dan memang profil dari IBC ini nanti akan memiliki total komposisi saham yang sama antara Antam, MIND ID, Pertamina, dan juga PLN," lanjutnya.

Baca juga: Kementerian BUMN Dirikan Holding Battery Corporation untuk Kelola Nikel

Sebagai informasi, Kementerian BUMN membentuk Indonesia Battery Corporation (IBC) sebagai holding untuk mengelola ekosistem industri baterai kendaraan bermotor listrik (Electric Vehicle Battery) yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Baca juga: Outlander PHEV Jadi Mobil Tanggap Bencana, Intip Keunggulan dan Perawatan Baterainya

Holding tersebut berisikan empat perusahaan BUMN sektor pertambangan dan energi. Yakni Holding Industri Pertambangan - MIND ID, PT ANTAM Tbk, PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero),

BERITA REKOMENDASI

Proyek Indonesia Battery Corporation melibatkan dua perusahaan luar negeri, yakni Contemporary Amperex Technology (CATL) dan LG Chem Ltd.

Pembentukan IBC merupakan strategi Pemerintah untuk memaksimalkan potensi sumber daya mineral di Indonesia.

Indonesia memiliki potensi yang signifikan untuk mengembangkan ekosistem industri kendaraan bermotor listrik dan baterai listrik.

Di sektor hulu, Indonesia memiliki cadangan dan produksi nikel terbesar di dunia dengan porsi cadangan sebesar 24 dunia dari total cadangan nikel dunia.

"Jadi tujuan utama supaya kekuatan kita yang di miliki di hulu dan di hilir bisa disatukan. Makanya keempat BUMN ini bersatu membentuk sebuah industri Battery Corporation," pungkas Pahala Mansury.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas