Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dubes Djauhari : Trade Defisit Perdagangan China-Indonesia Alami Penurunan Signifikan

Djauhari mendorong agar pelaku usaha Indonesia tidak hanya mengandalkan produk-produk yang memang laris di pasar China

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Dubes Djauhari : Trade Defisit Perdagangan China-Indonesia Alami Penurunan Signifikan
Tribunnews/Tangkapan Layar
Tangkapan layar diskusi secara daring Dialog Gerakan Ekspor Nasional (Diginas) dengan tema Target Ekspor Negara Sahabat yang digelar Tribun Network, Selasa (6/4/2021). Dialog menghadirkan sejumlah pembicara yakni Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi, Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, Duta Besar RI untuk Cina, Djauhari Oratmangun, Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono, Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi, Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi, dan Ekonom INDEF, Dradjad Hari Wibowo dengan Host News Director Tribun Network, Febby Mahendra Putra serta Co-Host News Vice Director Tribun Network, Domuara Ambarita. 

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun mengungkapkan, trade defisit perdagangan antara Indonesia dan China mengalami penurunan signifikan pada tahun 2020. 

Penurunan trade defisit pada tahun lalu, kata Djauhari mencapai sebesar 69 persen.

"Ada penurunan trade defisit tahun lalu sebesar nyaris 69 persen, cukup signifikan. Ini kita dorong," diungkapkan Djauhari dalam "Dialog Gerakan Ekspor Nasional: Target Ekspor Negara Sahabat" yang digelar Tribun Network, Selasa (6/4/2021). 

Djauhari menjelaskan, volume perdagangan Indonesia-China sebesar 78,5 miliar USD. 

Dari volume perdagangan tersebut, nilai ekspor Indonesia ke China sebesar 37,4 miliar USD. 

Sementara impor Indonesia dari China masih sekitar 41 miliar USD. 

Baca juga: MFA Si Koboi Fortuner Tersangka Kasus Kecelakaan Lalin

Berita Rekomendasi

"Dibandingkan 2019, volume perdagangan kita naik sekitar 10,10 persen. Jadi trade defisit kita sekarang sekitar 3,6 atau 3,7 miliar USD," ujar Djauhari.

Kendati demikian, trade defisit perdagangan Indonesia-China dapat diatasi dengan nilai investasi China yang masuk ke Indonesia.

"Seperti sudah disampaikan Pak Luthfi, trade defisit ini bisa ditutup juga dengan investasi yang masuk ke Indonesia," kata Djauhari.

Djauhari mendorong agar pelaku usaha Indonesia tidak hanya mengandalkan produk-produk yang memang laris di pasar China.

"Produk-produk andalan masih seperti produk tradisional kita yang masuk ke sini.

Kita harus inovatif dalam mencari produk-produk andalan baru Indonesia," ujar Djauhari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas