Indonesia Belum Maksimal Garap Pasar Jepang untuk Ekspor Produk Pangan
Indonesia memiliki kedekatan hubungan dengan Jepang. Namun Indonesia baru sedikit memanfaatkan peluang mengekspor produk pangan ke sana.
Editor: Choirul Arifin
Ternyata Impor Jepang Paling Besar adalah Makanan
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi mengungkapkan impor paling besar Jepang dari negara-negara lain saat ini adalah makanan.
"Impor terbesar Jepang adalah pangan, mencapai lebih dari 11 persen. Impor besar berupa pangan," ujar Heri di acara Dialog Gerakan Ekspor Nasional: Target Ekspor Negara Sahabat yang digelar Tribun Network, Selasa (6/4/2021).
Heri mengatakan, Indonesia memiliki kedekatan hubungan dengan Jepang. Namun Indonesia baru sedikit memanfaatkan peluang mengekspor produk pangan ke sana.
Baca juga: Dubes Djauhari Oratmangun Minta Struktur Ekspor Produk Elektronik ke China Dikaji
Heri berharap eksportir Indonesia dapat mengisi kebutuhan pangan Jepang seperti sea food yang pasarnya masih terbuka sekitar 45 persen.
"Opportunity masih terbuka. Kemudian plywood itu masih terbuka juga, nikel dan lain sebagainya, masih sangat terbuka. Untuk UMKM, produk-produk pangan, perhiasan dan lainnya ini merupakan suatu kesempatan luar biasa. Terutama pangan," ujar dia.
Baca juga: Dubes Ungkap Masalah Ekspor Indonesia ke Malaysia: Produknya Itu-itu Saja
Yang juga jadi potensi besar Indonesia untuk ekspor ke Jepang adalah food preparation, auotomotive parts, furniture and home appliances, renewable energy (biomassa) dan juga produk-produk hortikultura serta perhiasan.
"Keuntungan-keuntungan ini mesti kita kembangkan lebih jauh, tentang bagaimana kita bisa mengembangkan ekspor kita," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.