Adopsi Digital yang Cepat Mendisrupsi Peta Persaingan Merek
Penting brand memanfaatkan berbagai platform yang tersedia, mulai dari website, marketplace, mesin pencari, bahkan media sosial
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan teknologi digital yang cepat di masa pandemi telah membawa perubahan besar dalam aktivitas branding sebuah produk.
Kehadiran teknologi digital memungkinkan setiap orang mendapatkan informasi tentang produk yang dibutuhkan secara akurat, serta lengkap dengan informasi pembanding antar produk sejenis dari brand berbeda secara cepat.
Karena itu penting bagi sebuah jenama (brand) untuk hadir secara online dengan memanfaatkan berbagai platform yang tersedia, mulai dari website, marketplace, mesin pencari, bahkan media sosial.
Rawenda, Head of Life Solutions Sales & Marketing PT Panasonic Gobel Indonesia mengungkapkan, perkembangan digital marketing yang hebat selama 10 tahun terakhir telah menjadi prioritas bagi Panasonic dalam memasarkan produk pompa airnya.
Pihaknya memanfatkan platform digital untuk membuat produknya makin dikenal masyarakat seperti dengan Blibli.com, Jualelektronik.com, Rumahpompaofficial, JD.id dan beragam platform online shop.
Baca juga: Ramadan, Adira Siapkan Paket Pembiayaan Pembelian Mobil dan Motor di 4 Platform Digital
Menurutnya, konten yang informatif menarik lewat sosial media membuat produk pompa airnya menjadi referensi konsumen.
Tri Raharjo, CEO Tras N Co Indonesia mengatakan, digitalisasi telah mendisrupsi hampir seluruh lini bisnis dalam waktu singkat.
Jika sebelumnya sebuah brand perlu melewati proses yang lama untuk memiliki brand equity yang kuat, kini membangun brand equity bisa menjadi lebih cepat.
Kondisi tersebut semakin lengkap dengan kehadiran marketplace yang tidak hanya menyajikan kelengkapan produk, tapi juga memanjakan konsumen melalui tools, seperti pencarian produk, pemberian rating hingga review.
Pilihan dan informasi yang disajikan membuat konsumen menjadi lebih mudah menemukan suatu produk dan memilih sebuah brand.
“Harga, review atau rating serta informasi yang akurat terkait produk adalah velue yang bisa menjadi faktor utama pendorong konsumen untuk memilih dan membeli bahkan merekomendasikan sebuah produk di dunia digital, khususnya e-commerce,” jelas Tri.
Baca juga: Suami di Kediri Tega Jual Istri ke Pria Hidung Belang, Ikut Masuk Kamar untuk Nonton Sambil Onani
Baru-baru ini pihaknya menginisiasi survei Brand Choice Index, riset keterpilihan sebuah brand atas produk yang ditawarkan kepada konsumen, berdasarkan survey digital melalui platform market place atau e-commerce selama Desember 2020 sampai Februari 2021.
Survei ini mengacu pada 3 aspek penilaian meliputi aspek digital brand awareness, consumer choice dn consumer reviews.
Ada 70 kategori produk dengan lebih dari 500-an brand yang diriset. Hasilnya, ada 10 kategori dari produk paling banyak dicari di internet, yakni produk AC dengan (119,6 ribu) pencarian, bedak wajah (114,4 ribu), hand sanitizer (96,7 ribu), blender (96,4 ribu), laptop (86,7 ribu), micellar water (74,9 ribu), mesin cuci (62,8 ribu), shampoo (55,3 ribu), facial wash (48,7 ribu), dan printer (47,9 ribu).
Sementara 10 kategori dengan transaksi terbanyak untuk fase pertama dari 70 kategori produk yang disurvei berdasarkan data official store di dua marketplace adalah body lotion sebanyak (2,03 juta) transaksi, shampoo (1,3 juta), sabun mandi cair (999,3 ribu), facial wash (952,7 ribu), pasta gigi (906,1 ribu), deterjen (751,1 ribu), micellar water (742,8 ribu), facial foam (675,8 ribu), deodorant (647,2 ribu), dan bedak wajah (630,8 ribu).