Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tingkatan Kunjungan Wisata, Kemenhub Kaji Pembangunan Jalur Kereta Api ke Borobudur

Kementerian Perhubungan membuka opsi pembangunan jalur kereta api ke kawasan pariwisata super prioritas Candi Borobudur.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Tingkatan Kunjungan Wisata, Kemenhub Kaji Pembangunan Jalur Kereta Api ke Borobudur
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Ilustrasi kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kementerian Perhubungan membuka opsi pembangunan jalur kereta api ke kawasan pariwisata super prioritas Candi Borobudur.

Objek wisata yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu, dekat pula dengan beberapa kawasan wisata strategis di Yogyakarta. Untuk menunjang fasilitas antar moda transportasi menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasonal (KSPN) sejumlah kajian tengah dipersiapkan agar pelancong bisa berkunjung ke Borobudur menggunakan kereta api.

Direktur Prasarana Perkeretaapian Kemenhub Heru Wisnu Prabowo mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengkaji terutama tinjauan kondisi topografis dan geografis di Borobudur.

Baca juga: Ketua DPD RI Dukung Candi Borobudur Jadi Cagar Budaya Kelas Dunia

Menurutnya, terdapat sebuah kesulitan untuk membangun akses jalur kereta api menuju wilayah Candi Borobudur karena diapit oleh empat gunung besar.

"Kita lagi tinjau untuk topografi di sana, karena kereta api ini akan sulit untuk jalan di daerah yang terjal. Gradiennya juga kan terbatas, sehingga kita lagi mencari alternatif yang terbaik baik dari kajian geografis dan ekonominya," ujar Heru di Yogyakarta, Rabu (7/4/2021).

Heru menambahkan, Kemenhub saat ini menyediakan dua alternatif rute kereta menuju ke kawasan wisata Borobudur. Opsi itu di antaranya lewat Stasiun Patukan di Kulon Progo atau dari Stasiun Sentolo di Kabupaten Sleman.

Baca juga: Menko Luhut Ungkap Pengunjung Candi Borobudur Melebihi Batas

Berita Rekomendasi

"Sebetulnya ada stasiun yang dekat ke Magelang. Yaitu lewat di Patukan ke arah Magelang, tapi karena sudah tidak beroperasi jalurnya sudah berbeda peruntukannya sekarang. Selain itu di kawasan itu sudah banyak rumah-rumah yang padat dan tidak dipakai untuk jalur kereta api," ungkapnya.

"Kalau jalan dari Bandara YIA (Yogyakarta International Airport) terlalu jauh ke arah Patukan. Jadi alternatifnya ke arah Sentolo, belok ke atas menuju utara," ujar Heru menambahkan.

Terkait jenis kereta yang akan digunakan, Heru belum bisa memastikan apakah nanti akan menggunakan kereta rel listrik (KRL) atau kereta rel diesel (KRD). Hal itu belum bisa dipaparkan secara detil karena pihaknya masih mengkaji perhitungan biaya yang bakal dikeluarkan.

"Kalau ditanya berapa biayanya belum tahu, karena trasenya lagi dihitung panjangnya berapa, jalurnya lewat mana. Karena orang yang kalau dari Yogya tentunya akan deket ke Patukan, terus naik ke atas. Kalau orang turun Kulonprogo (Bandara YIA) mau langsung ke Borobudur, enaknya ya lewat Sentolo lebih deket," jelasnya.

Selain faktor aksesibilitas, Kemenhub terus melakukan kajian topografi di sekitar wilayah menuju Borobudur yang terjal. Kajian itu sekaligus untuk mempelajari besaran anggaran agr pembangunan jalur kereta ini nantinya efisien dan tepat sasaran.

"Semuanya masih dikaji. Kita juga harus bisa mengetahui minat wisatawan apkah memang penumpang yang turun dari YIA itu langsung ke Borobudur? Karena biasanya mereka itu mau ke Yogya dulu baru ke Borobudur. Ini yang akan dikaji, sehingga nantinya akan lebih efektif," tutup Heru.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas