Mendag Melepas Ekspor Perdana Produk UMKM Hipmi
Muhammad Lutfi dalam sambutannya berharap, HIPMI bisa menjadi penggerak ekspor Indonesia di masa yang akan datang
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Malvyandie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Bidang Perdagangan, Perindustrian, ESDM melakukan kegiatan pelepasan ekspor perdana untuk komoditi makanan olahan dan minuman.
Pelepasan secara simbolis dilakukan oleh Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi melalui daring dan dihadiri juga secara langsung oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kementerian Perdagangan Kasan dan juga Konsulat Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) untuk New South Wales, Australia Heru Hartanto.
Baca juga: Kemendag Dukung Pengembangan Food Estate yang Dijalankan Kemenhan
Muhammad Lutfi dalam sambutannya berharap, HIPMI bisa menjadi penggerak ekspor Indonesia di masa yang akan datang. Produk makanan dan minuman Indonesia akan menjadi primadona.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Perdagangan, Perindustrian, ESDM BPP HIPMI Rama Datau mengatakan, negara tujuan ekspor perdana dari produk UMKM HIPMI ini adalah Australia, dan bisa terselenggara tentunya atas kerja sama koordinasi yang baik antara Kementerian Perdagangan melalui Dirjen PEN dan juga atase perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) yang ada di Sydney.
"Saat ini berdasarkan data yang dihimpun oleh HIPMI bahwa dari total ekspor Indonesia, kontribusi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berada di sekitar 14 sampai 15 persen. Ke depan, HIPMI akan berupaya mencetak pengusaha-pengusaha pelaku ekspor baru agar bisa menaikan jumlah kontribusi UMKM dalam perdagangan ekspor luar negeri," ujar Rama, dalam acara Pelepasan Ekspor Produk HIPMI ke Pasar Global (9/4/2021).
Baca juga: Kemendag Segera Selesaikan Perjanjian Dagang IEU-CEPA, Ini Manfaatnya
Rama mengakui, tidak mudah untuk pelaku usaha untuk bisa mengekspor produk khususnya produk UMKM, ini sangat dirasakan saat HIPMI melakukan proses kurasi untuk produk-produk UMKM tersebut.
Banyak para pelaku UMKM masih belum mengetahui standard sertifikasi yang dibutuhkan, kemasan yang bisa diterima oleh negara pengimpor dan lain-lain.
"Disini peran kami di HIPMI sebagai pendamping para pelaku UMKM tersebut untuk bisa mendapatkan informasi pelatihan serta akses pembeli. Untuk Australia sendiri, HIPMI bekerjasama dengan trading house di Australia yang dimiliki oleh salah satu diaspora Indonesia di Australia yang bernama House of Indonesia," ucapnya.
Adapun kegiatan ini merupakan bagian dari partisipasi nyata HIPMI dalam mendukung program pemerintah khususnya Kementerian Perdagangan RI dalam rangka pengembangan pasar ekspor, untuk produk-produk UMKM dan juga untuk membangkitkan perekonomian Indonesia pada situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Sementara Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H. Maming yang mengikuti kegiatan ini secara daring mengatakan, harus disyukuri meskipun di masa pandemi ini ternyata HIPMI masih bisa memberikan kontribusi nyata kepada para pelaku UMKM untuk bisa memasuki pasar global.
Dan diharapkan dengan adanya kegiatan ini, bisa membangkitkan semangat para pengusaha pelaku UMKM di Indonesia.
"Ekspor perdana tersebut diharapkan dapat menjadi sebuah momentum yang menandai kesiapan HIPMI untuk turut berkontribusi dalam membantu para pelaku usaha UMKM, serta bisa melebarkan usahanya khususnya memasuki pasar global," ungkap Maming.
Dalam sambutannya, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI Kasan menyampaikan, kolaborasi antara pemerintah dengan swasta khususnya asosiasi pengusaha sangat penting agar bisa mendorong para pengusaha UMKM untuk menjadi pelaku usaha global sesuai mandat yang diamanatkan oleh Presiden RI kepada Menteri Perdagangan.
"Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional akan memfasilitasi para pengusaha HIPMI dengan semua ITPC di bawah Kementerian Perdagangan, agar bisa memperluas pasar ekspor untuk produk-produk anggota HIPMI," ujar Kasan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.