Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Transformasi Digital Jadi Fokus Utama Kepengurusan Baru Mastel

sektor telematika saat ini sudah menjadi enabler of livings yang menjadi pondasi penting dalam kehidupan sehari-hari.

Editor: Sanusi
zoom-in Transformasi Digital Jadi Fokus Utama Kepengurusan Baru Mastel
IST
Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) resmi mengangkat Sarwoto Atmosutarno sebagai Ketua Umum organisasi untuk periode 2021-2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepengurusan baru Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) mendukung penuh langkah percepatan transformasi digital yang dicanangkan pemerintah terutama dalam upaya mendorong program Pemulihan Ekonomi Nasional.

Ketua Umum Mastel terpilih Sarwoto Atmosutarno menegaskan sektor telematika saat ini sudah menjadi enabler of livings yang menjadi pondasi penting dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, Mastel memposisikan diri sebagai a living enablers yang dinamis, hub bagi seluruh pemangku kepentingan serta ikut aktif menjadi fasilitator percepatan program transformasi digital nasional yang tepat guna.

Baca juga: Mantan Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno Jadi Ketua Umum Mastel, Ini Rekam Jejak Kariernya

Keanggotaan Mastel yang terdiri para praktisi di bidang penyelenggara telekomunikasi seluler, jaringan telekomunikasi, lembaga penyiaran televisi dan radio, fintech, penyelenggara jasa internet, cloud computing, data center, menara telekomunikasi, internet of things, big data, cyber security, serta para intelektual dan organisasi profesi membuat isu transformasi digital menjadi hal tidak terhindarkan.

"Bagi Mastel transformasi digital sudah menjadi menu sehari-hari," ungkap Sarwoto dalam keterangannya, Jumat (9/4).

Baca juga: Ini Sederet Tantangan yang Akan Dihadapi Calon Ketua Umum Mastel

Sarwoto melanjutkan sejumlah persoalan besar menanti penetrasi digital di Indonesia. Dalam hal infrastruktur misalnya, faktor efektivitas dan efisiensi patut menjadi perhatian utama operator telekomunikasi dalam menggelar investasi jaringan. Dukungan regulasi lewat Undang-Undang No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang mengatur ketentuan infrastructure sharing bisa menjadi kunci penting menyelesaikan persoalan infrastruktur.

Di sisi lain, pendapatan data yang rendah juga bisa menjadi sandungan bagi operator telekomunikasi dalam melanjutkan investasi infrastruktur. "Mastel berpandangan bandwidth internet adalah hak seluruh warga negara sehingga semua pihak wajib berupaya memenuhinya," tambah sarwoto.

BERITA REKOMENDASI

Kendati ada berbagai persoalan mendasar, Mastel juga melihat sektor telematika menyimpan potensi besar di semua lini. Industri digital terbukti tangguh dalam membantu mengungkit perekonomian nasional di tengah pandemi Covid-19. Sebagai organisasi yang dihuni oleh beragam asosiasi praktisi, asosiasi profesi, dan intelektual di bidang telematika, MASTEL mengutamakan program berskala strategis nasional dalam meningkatkan penetrasi digital.

Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G. Plate menegaskan pemerintah mendorong transformasi untuk mengejar optimalisasi ekosistem digital. Empat strategis menjadi prioritas utama; infrastruktur, pemerintahan digital, masyarakat digital, dan ekonomi digital. "Transformasi digital akan membuat kita siap menyambut peluang, mendorong produktivitas, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ujar Menkominfo.

Di sektor infrastruktur, pemerintah mendorong bauran pendanaan melalui investasi swasta, dana universal service obligation (USO), serta APBN murni. Infrastruktur berfungsi penting dalam upaya memperkecil disparitas akses internet di setiap daerah.

Di sisi lain, pemerintah juga mendorong ekosistem digital yang sarat aturan main melalui sejumlah regulasi baik yang sudah ada maupun yang sedang diproses. Apalagi ekosistem digital kini terus berkembang meskipun perekonomian nasional dihantam pandemi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan telematika menjadi salah satu sektor yang berhasil tumbuh positif 10,91% meskipun perekonomian nasional terkontraksi 2,07% akibat pandemi Covid-19. Angka transaksi digital terus meningkat bahkan diprediksi mencapai US$124 miliar pada 2025.


"Pandemi telah mengubah cara kita bekerja dan bertransaksi sehingga menunjukkan peran krusial telekomunikasi yang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat," Ujar Menko Perekonomian dalam sambutannya di Munas X Mastel.

Menteri Airlangga berharap Mastel dapat berperan aktif dalam meningkatkan daya saing dan literasi digital untuk menghasilkan produk yang inovatif. Seluruh pemangku kepentingan perlu melihat dan memanfaatkan peluang digitalisasi sehingga Indonesia tidak hanya menjadi pasar tetapi bisa memunculkan pemain-pemain besar yang bisa bersaing di ranah global.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas