Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jaringan Listrik di NTT yang Rusak Ditargetkan Pulih Seluruhnya 21 April 2021

PLN menargetkan seluruh jaringan listrik di Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat terdampak siklon tropis Seroja, dapat pulih pada 21 April 2021.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Jaringan Listrik di NTT yang Rusak Ditargetkan Pulih Seluruhnya 21 April 2021
BNPB
Siklon tropis Seroja yang menerjang kawasan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menyisakan korban hilang. Tim SAR meningkatkan upaya pencarian korban dengan melibatkan SAR dog. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) menargetkan seluruh jaringan listrik di Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat terdampak siklon tropis Seroja, dapat pulih pada 21 April 2021.

"Mudah-mudahan pada 21 April, kami bisa selesaikan seluruhnya. Jadi diharapkan tidak sampai satu bulan NTT ini sudah kembali terang dan kembali bangkit," kata Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero), Syamsul Huda secara virtual, Senin (19/4/2021).

Menurutnya, sejak pagi tadi sudah 3.686 gardu listrik sudah berhasil dipulihkan dari total 4.002 unit yang terdampak. 

Setelah 3.686 gardu listrik berhasil dipulihkan, maka sambungan listrik bagi 593.881 pelanggan di NTT atau sekitar 93,4 persennya sudah bisa dinikmati pagi tadi. 

Baca juga: PLN Minta Warga NTT Ikhlas Jika Pohonnya Ditebang untuk Pulihkan Aliran Listrik

"Memang persentasenya kecil (yang belum nyala) tapi saya yakin ini medannya lebih sulit dari sebelumnya, sehingga perlu tenaga yang lebih, tapi saya percaya para relawan ini bisa menuntaskan sampai 100 persen," paparnya. 

Baca juga: Pasca Badai Seroja NTT, Muncul Pulau Baru di Rote Ndao, Masyarakat Ingin Menamai Pulau Paskah

Syamsul menyebut, PLN saat ini juga telah menyelesaikan pembangunan tower listrik sistem pemulihan darurat atau tower emergency restoration system (ERS) setinggi 63 meter. 

BERITA REKOMENDASI

"Awalnya ditargetkan selama 30 hari atau sebulan, akhirnya bisa diselesaikan dalam waktu 10 hari akibat adanya kesigapan dan bantuan dari teman-teman relawan PLN, para personel TNI, dan dari berbagai kalangan masyarakat," ujarnya.

Dengan berdirinya tower emergency tersebut, kata Huda, pihak PLN akan menyiapkan tower secara permanen di tempat yang aman. 

"Proses pembangunan yang permanen dijamin tidak akan ganggu masyarakat dalam menikmati listrik. Hanya mungkin saat terakhir, Proses migrasi dari emergency tower ke permanen barangkali sedikit mengalami padam tapi tidak lama, hanya memindahkan saja," paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas