Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menteri Teten: UMKM Punya Daya Tahan Luar Biasa dan Bisa Selamatkan Ekonomi Nasional

Selama 2020, sebanyak 4 juta pelaku sudah beralih menggunakan medium digital dalam melakukan aktivitas perdagangan secara online.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Menteri Teten: UMKM Punya Daya Tahan Luar Biasa dan Bisa Selamatkan Ekonomi Nasional
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pengunjung melihat-lihat produk yang dipamerkan pada Pekan Kerajinan Jawa Barat 2021 di Trans Studio Mall, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jumat (2/4/2021). Pameran yang akan berlangsung hingga Minggu, 4 April 2021 itu, menampilkan produk kuliner, fashion, kriya, dan industri kreatif lainnya sebagai upaya untuk mempromosikan produk UMKM Jawa Barat di tengah pandemi Covid-19. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia memiliki kemampuan untuk bangkit dari keterpurukan (resiliensi), termasuk dampak dari merebaknya wabah global COVID-19 pada beberapa waktu belakangan ini.

Hal ini ditegaskan Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki secara virtual dalam diskusi yang diselenggarakan oleh  Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk "Saatnya UMKM Bangkit Mendukung Pariwisata" di Jakarta, Senin (19/4/2021) .

"UMKM Indonesia memiliki resiliensi yang luar biasa. UMKM punya daya tahan yang
luar biasa dan bisa menyelamatkan perekonomian nasional," ujarnya.

Hal ini dibuktikan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang merilis data tahun 2020, dari total jumlah 64 juta pelaku UMKM, memang terdapat 500 ribu yang usahanya tutup.

Baca juga: BI Minta Perbankan Tingkatkan Penyaluran Kredit UMKM, Dan Turunkan Suku Bunga

Sedangkan, sekitar 30 juta pelaku UMKM dalam negeri pun mengalami
penurunan omset yang signifan.

"Survei BPS antara 48 persen memang omsetnya turun akibat adanya pandemi," tuturnya.

Baca juga: Ini Cara Cek Penerima BLT UMKM Rp 1,2 Juta Tahun 2021, Segera Akses eform.bri.co.id/bpum

Berita Rekomendasi

Namun kini, sebagian besar pelaku UMKM dalam negeri melakukan adaptasi dalam menghadapi dampak COVID-19 yang masih melanda dunia termasuk Indonesia.

Dengan cara melakukan perubahan pada produknya. Misal ada yang dari
semula membuat pakaian untuk pesta, saat ini bisa disesuaikan membuat pakaian rumah.

Hal ini juga tak terlepas dari dukungan pemerintah mulai dari program restrukturisasi pinjaman, subsidi bunga, subsidi listrik, hibah modal kerja. Dari catatan Bappenas
UMKM berhasil melakukan adaptasi dengan situasi baru.

“Dengan daya beli masyarakat yang terbatas, pelaku beradaptasi mengubah produknya misalnya homecare, makanan, kesehatan. Kemampuan adaptasi ini yang luar biasa,” kata Menteri Teten.

Dengan melakukan langkah tersebut, katanya, produk yang dihasilkan dapat disesuaikan pada kondisi yang tengah dihadapi oleh masyarakat.


Potensinya, produk tersebut akan dilirik oleh masyarakat di tengah pandemi seperti ini.

"Mengubah produknya yang tadinya jualan batik untuk ke pesta sekarang pelaku UMKM memproduksi pakaian rumahan saja," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas