TRIBUNNEWS.COM -  Selain membantu para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Solo bertahan di tengah hantaman pandemi, adaptasi digital dengan mengadopsi sistem berjualan secara daring melalui marketplace juga mendorong produk lokal dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

Terlebih, dengan memanfaatkan jaringan e-commerce yang memiliki akses ke pasar ekspor seperti Program Ekspor Shopee, peluang pelaku UMKM Solo untuk memasarkan produknya ke pasar luar negeri pun semakin terbuka lebar.

Manfaat dari Program Shopee Ekspor ini telah dirasakan pemilik toko online Sankara.id di Shopee, Raras Putri. Raras mengaku Program Ekspor Shopee membuat penjualan ekspornya makin berkembang.

“Sebelumnya, sudah ada pesanan dari luar negeri melalui media sosial. Tetapi sejak ada Program Shopee Ekspor, pesanan ekspor saya semakin berkembang.

Baca juga: Bikin Usaha Makin Cuan, ShopeePay Talk Beberkan 3 Strategi Bisnis Saat Ramadan

Apalagi karena didukung oleh fitur Gratis Ongkir, penjualan batik saya semakin meningkat dan pembeli dari media sosial kini dialihkan ke Shopee,” ujarnya.

Dia juga selalu mengunggah video dan foto pendukung yang akurat di halaman produknya.

Baca juga: Micin Merapat! Jangan Lewatkan Kejutan Manis dari Al & Andin di Shopee Big Ramadan Sale TV Show!

Hal ini diakui Raras dapat meningkatkan kredibilitas Sankara.id di mata pembeli, karena pembeli mendapatkan kualitas barang yang sama dengan apa yang terlihat di gambar secara online.

Sankara.id saat ini memiliki toko aktif di 6 negara, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam dengan mayoritas pesanan ekspor batik berasal dari Malaysia, Singapura dan Vietnam.

Hal yang sama turut dirasakan oleh Herawan, pemilik toko online kebayamumer di Shopee. Berkat dukungan dan pendampingan dari Shopee, Herawan bisa mendapatkan hasil yang signifikan dari penjualannya.

Ia mengungkapkan, hingga kini, pesanan ekspor terus berjalan, dan perbandingannya sekitar 40% penjualan berasal dari ekspor dan sekitar 60% dari lokal.

Toko online kebayamumer di Shopee juga sudah aktif di 5 negara yaitu Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam dengan mayoritas penjualan ekspor dari Malaysia dan Thailand.

“Sudah 3 tahun saya bergabung dengan Shopee dan saya merasa senang karena sangat membantu toko offline saya."

"Di saat pandemi seperti ini, banyak konsumen yang beralih berbelanja secara online. Terlebih lagi, program-program di Shopee menarik banyak konsumen, khususnya Gratis Ongkir Xtra,” ungkap Herawan.

Akses pada pasar ekspor dari program yang dimiliki Shopee ini membuat pelaku UMKM Solo seperti Raras dan Herawan termotivasi untuk mengembangkan dan menjaga kualitas produknya sehingga dapat lebih bersaing di pasar luar negeri.

Melalui jaringan internasionalnya, Shopee menghadirkan program yang memberikan akses pasar ekspor bagi UMKM dalam negeri untuk memiliki kesempatan mengekspor produknya dan menjangkau konsumen yang lebih luas.

Direktur Eksekutif Shopee Handhika Jahja mengungkapan UMKM Solo memiliki potensi di pasar ekspor.

“Data kami mencatat ada 40.000 UMKM Solo yang terdaftar dan 5.000 di antaranya memiliki toko ekspor aktif. Angka ini tentu masih bisa terus ditingkatkan melalui program yang akan kami jalankan bersama Pemerintah Kota Solo,” ujarnya.

Menggandeng Pemerintah Kota Solo, Shopee akan menyelenggarakan program UMKM Solo Go Ekspor pada 23-24 April 2021 di mana para pelaku UMKM Solo akan diberikan berbagai pelatihan, bantuan pendanaan, hingga akses ke pasar ekspor di Asia Tenggara.