Anggota DPR Apresiasi Kinerja Wamendag Terkait Perjanjian Perdagangan
Menurut Rieke, pelaku usaha di daerah memang memerlukan fasilitasi dari pusat agar punya akses yang luas untuk meningkatkan usahanya.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Rieke Dyah Pitaloka memberi sanjungan untuk Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga karena bisa mendorong penyelesaian dan sosialisasi perjanjian perdagangan.
Hal itu mengemuka saat Kemendag menggelar seminar hybrid dengan pelaku usaha dan asosiasi mengenai hasil perjanjian perdagangan jasa yaitu ASEAN Trade in Services Agreement (ATISA) dan ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS).
Menurut Rieke, pelaku usaha di daerah memang memerlukan fasilitasi dari pusat agar punya akses yang luas untuk meningkatkan usahanya.
Baca juga: Politisi Partai Gerindra Minta Pemerintah Waspadai Surplus Neraca Perdagangan
Acara yang digelar di sebuah hotel di Jababeka itu diikuti oleh puluhan pelaku usaha di Kabupaten Bekasi.
“Apa yang telah dilakukan oleh Wamendag dan seluruh jajarannya kami harapkan bisa membuka kesempatan agar industri di Bekasi bisa terus maju, sehingga penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat bisa terus meningkat," kata Rieke dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/4/2021).
Gayung bersambut, Jerry balik mengapresiasi dukungan Komisi VI kepada Kementerian Perdagangan dalam penyelesaian, ratifikasi dan pengawalan implementasi perjanjian perdagangan.
Menurut Wamendag, dukungan ini penting mengingat perjanjian perdagangan internasional harus disahkan dengan persetujuan DPR.
Baca juga: Wamendag Dorong Penerapan Sistem Resi Gudang di Desa-desa
Wamendag menekankan bahwa perjanjian perdagangan bukan hanya soal perdagangan barang tetapi juga jasa.
Dalam ATISA dan AFAS ada berbagai kemudahan lalu lintas pelaku usaha jasa untuk melakukan kegiatan lintas negara di wilayah ASEAN.
Beberapa jenis jasa yang saat ini dibicarakan adalah konstruksi, medis, pariwisata, transportasi dan telekomunikasi.
Banyak bidang jasa yang menjadi keunggulan kompetitif Indonesia. Namun demikian, keunggulan ini harus terus ditingkatkan melalui fasilitasi oleh pemerintah, khususnya dalam bidang komersialnya.
Jerry juga ingin agar Indonesia bisa masuk dalam level yang mendapat value paling besar dalam sektor jasa.
“Jadi bukan hanya menjadi pekerja level bawah tetapi sebagai pekerja yang lebih strategis dan memegang posisi kunci. Tentu harus juga menjadi pelaku atau pengusaha langsung," tambahnya.
Sejak menjabat Jerry banyak memberikan dorongan terutama kepada millennial untuk menggarap ekspor produk digital dan berteknologi tinggi.
Ada beberapa yang menurut Jerry berpotensi untuk dikembangkan yaitu game online dan animasi.
Potensi game online amat besar baik untuk pasar domestik maupun global.
Dalam pariwisata, Wamendag mengajak agar potensi wisata Indonesia yang sangat besar bisa dioptimalkan.
Banyak aset-aset baik tangible maupun non tangible yang bisa dikomersilkan sehingga memberikan dampak yang luas bagi masyarakat.
“Khususnya kekayaan budaya, kreativitas dan keramahan (hospitality) masyarakat Indonesia. Harus menjadi nilai tambah dalam perdagangan jasa. Jangan sampai kekayaan bangsa Indonesia itu diambil alih pihak lain. Karena itu dalam perjanjian perdagangan ada juga dibicarakan perlindungan hak intelektual termasuk hasil kreativitas," papar Wamendag.