KBRI Tokyo Tandatangani Kerja Sama Ekonomi Kreatif dengan Creek and River Jepang
(KBRI) Tokyo melakukan penandatanganan Kesepakatan Kerja Sama Ekonomi Kreatif dengan perusahaan ekonomi kreatif Jepang, Creek and River Co., Ltd.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dalam memperingati tahun Ekonomi Kreatif Internasional, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo melakukan penandatanganan Kesepakatan Kerja Sama Ekonomi Kreatif dengan perusahaan ekonomi kreatif Jepang, Creek and River Co., Ltd.
"Penandatanganan kesepakatan kerjasama Indonesia Jepang ini dilakukan di sela-sela Japan-Indonesia Virtual Conference on Creative Economy di Jepang, Rabu (28/4/2021). Acara ini sekaligus meramaikan Tahun Ekonomi Kreatif Internasional untuk Pembangunan Berkelanjutan yang diinisiasi Indonesia dan disahkan PBB melalui resolusi No. 74/198," tulis Rilis KBRI Tokyo yang diterima Tribunnews.com.
Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi menjelaskan, kesepakatan ini akan menjadi payung kemitraan dan kolaborasi yang lebih intensif antara Jepang dan Indonesia.
Upaya inisiatif ini menurut Heri Akhmadi, merupakan salah satu upaya konkret KBRI Tokyo untuk turut berkontribusi dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional dan global di tengah pandemi.
“Kesepakatan ini ditujukan untuk mendorong kerja sama bidang ekonomi kreatif, baik untuk upaya produksi bersama, pengembangan sumber daya manusia hingga peluang peningkatan tenaga kreatif Indonesia untuk bekerja di Jepang," papar Dubes Heri lagi.
President Creek and River Co., Ltd., Yukihiro Ikawa mengatakan, penandatanganan kesepakatan kerjasama ini dihatapkan dapat meningkatkan pertukaran pekerja kreatif antara Indonesia dan Jepang.
"Kerjasama ini juga akan meningkatkan kemampuan dan pengalaman kreatif di masing-masing negara. Selain itu kami berharap dapat memperluas pasar tidak hanya di Jepang dan Indonesia tetapi juga di seluruh dunia,” ujar President Creek and River Co., Ltd., Yukihiro Ikawa.
Creek and River co. ltd adalah salah satu perusahaan holding terbesar di bidang ekonomi kreatif Jepang. Perusahaan ini memiliki sejumlah anak perusahaan yang memiliki keahlian dan pengalaman di berbagai bidang ekonomi kreatif seperti televisi, film, game, website, advertising, publishing, arsitektur, kuliner, pengembangan drone, hingga teknologi augmented dan virtual reality. Perusahaan ini juga memiliki jaringan lebih dari 80.000 kreator kreatif dan lebih dari 1000 mitra produksi.
Virtual Conference ini turut dihadiri dan didukung oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Febrian A. Ruddyard; Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Neil El Himam; serta Sekretaris Jenderal ASEAN Japan Centre, Masataka Fujita.
Japan – Indonesia Virtual Conference on Creative Economy dipandu oleh Koordinator Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Economy (G-CINC), Dr. Dina Dellyana.
Acara ini juga diikuti sejumlah perusahaan kreatif Indonesia seperti Agate, Virtu, Sembilan Matahari, Asosiasi Desainer Grafis Indonesia, Berakar Komunikasi, Octagon, dan Shinta VR. Dalam kesempatan ini mereka berkesempatan mempresentasikan portofolio dan peluang kerja sama di depan pemangku kepentingan industri kreatif Indonesia dan Jepang.
Dari data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2017, ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebesar 7,44 persen terhadap total perekonomian nasional atau setara Rp.989 triliun atau tumbuh 5,06 persen dibandingkan pada 2016.
Sementata itu data dari Statista mencatat, bahwa total anggaran terkait seni dan budaya pemerintah Jepang berjumlah sekitar Rp 14,1 triliun (106,72 miliar yen Jepang) pada tahun fiskal 2020. Pada 2019, pangsa pasar industri seni diperkirakan mencapai sekitar Rp 47,7 triliun rupiah (359 miliar yen Jepang). Hal ini menunjukkan peningkatan terus menerus sejak 2017.
Menurut Data National Graduate Institute for Policy Studies Jepang, nilai penjualan industri kreatif di Jepang, diperkirakan mencapai Rp 5.866 triliun rupiah (44 triliun yen) pada tahun 2011 atau berkontribusi sekitar 6,6% dari total seluruh industri. Di antara industri kreatif, sektor jasa merupakan bagian utama (sebesar 38 triliun yen, atau 86,2% dari total penjualan industri kreatif).