Ini Alasan Masyarakat Tetap Mudik Meski Ada Larangan
Survei ini dilakukan secara online lewat kiriman pesan singkat secara acak dengan metode tracking ke nomor yang terpilih.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan melakukan survei nasional yang melibatkan responden masyarakat Indonesia untuk mengetahui potensi pergerakan masyarakat saat ada larangan mudik pada 6-17 Mei 2021.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan Umar Aris mengatakan, survei ini dilakukan secara online lewat kiriman pesan singkat secara acak dengan metode tracking ke nomor yang terpilih.
"Dari hasil survei yang dilakukan, pada 15-17 April 2021 responden menjawab akan tetap mudik meski telah ada ketetapan larangan mudik dari pemerintah," ujar Umar dalam diskusi virtual Kamis (29/4/2021)
Ia juga menjabarkan, alasan terbanyak para responden sebanyak 44,7 persen mengatakan tetap melakukan mudik karena keluarga menetap di kampung dan memilih untuk melakukan perjalanan.
"Kemudian sebanyak 10 persen pemilih tetap mudik karena ingin mengunjungi orang tua atau sanak saudara di kampung halaman, dan sebanyak 10 persen mengatakan melakukan mudik karena jenuh dengan rutinitas Covid-19," ucap Umar.
Baca juga: Transportasi Umum dan Mobil Pribadi Boleh Beroperasi di Wilayah Ini Selama Larangan Mudik
Selain itu Umar juga menjelaskan, dalam survei yang dilakukan Kemenhub juga ditemukan pilihan moda transportasi yang akan digunakan saat melakukan mudik.
Baca juga: Pos Pantau Beroperasi di Sejumlah Wilayah, Antisipasi Masyarakat yang Nekat Mudik
"Sebanyak 34,5 persen akan menggunakan kendaraan pribadi, 18,8 persen menggunakan sepeda motor, 12,7 persen menggunakan bus, 10,91 persen menggunakan pesawat dan 9,09 persen menggunakan kereta api antar kota dan 7,2 persen menyewa travel," kata Umar.
Kemenhub juga mencatat daerah tujuan terbanyak masyarakat yang akan melakukan mudik terbanyak adalah Jawa Tengah dengan 38,5 persen, Jawa Barat 22,02 persen serta Jawa Timur 11,93 persen.
Pada survei yang dilakukan Kemenhub, para responden yang mengatakan potensi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik meski ada larangan mudik sebanyak 7 persen atau 17,2 juta orang.