Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Catatan RUPS 2021 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Berkembang dalam Keterbatasan Pandemi Covid-19

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, pengelola ritel Alfamart kembali menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Gigih
zoom-in Catatan RUPS 2021 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Berkembang dalam Keterbatasan Pandemi Covid-19
Dok Alfamart
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Kantor Pusat Alfamart Tangerang, Kamis (6/05/2021). 

TRIBUNNEWS. COM - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, pengelola ritel Alfamart kembali menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

RUPS 2021 digelar di Kantor Pusat Alfamart Tangerang pada Kamis (6/05/2021).

Ada sejumlah agenda dalam RUPS Tahunan kali ini, termasuk Laporan Tahunan dan pengesahan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2020.

Corporate Secretary PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Tomin Widian mengatakan, perlambatan ekonomi global akibat Pandemi COVID-19 secara langsung berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Untuk pertama kalinya dalam dua dekade terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 5,32% pada triwulan II 2020.

Pertumbuhan ekonomi mulai menunjukkan perbaikan pada triwulan III 2020 sejalan dengan membaiknya mobilitas masyarakat setelah Pemerintah melonggarkan kebijakan PSBB menjadi PSBB Transisi.

Baca juga: KATALOG Promo Alfamart Berlaku hingga 2 Mei 2021: Minyak Goreng 2 Liter Rp 26 Ribu, Sirup Rp 8.700

Konsumsi domestik secara bertahap mulai meningkat. Secara tahunan, realisasi pertumbuhan ekonomi 2020 adalah negatif 2,07%.

Dampak negatif yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 berdampak pada kinerja keuangan Perseroan dan Entitas Anak di tahun 2020.

Berita Rekomendasi

"Namun, di tengah situasi yang sulit ini, Perseroan berhasil mempertahankan kinerja dengan membukukan pendapatan neto sebesar Rp 75,83 triliun, tumbuh 3,95% dari Rp 72,94 triliun pada tahun 2019."

"Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan penjualan dan penambahan jumlah gerai Perseroan dan Entitas Anak sepanjang tahun 2020,” ujarnya kepada Tribunnews dalam keterangan tertulis, Jumat (7/5/2021)

Tomin melanjutkan, gerai Perseroan dan Entitas Anak sepanjang 2020 tumbuh sekitar 8,70% atau sebanyak 1.405 gerai, sehingga total gerai menjadi 17.538 gerai yang terdiri dari 15.434 gerai Perseroan dan 2.104 gerai Entitas Anak.

“Pada tahun 2020 ini, pertumbuhan jumlah gerai Perseroan dan Entitas Anak menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya, di tengah kondisi pandemi yang melanda, Perseroan memanfaatkan peluang dengan melakukan ekspansi dengan menempatkan diri semakin dekat dengan konsumen sehingga konsumen tetap dapat memenuhi kebutuhannya.” imbuhnya.

Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya, Anggara Hans Prawira menambahkan, selama pandemi juga terjadi perubahan gaya belanja konsumen yang mulai melakukan transaksi belanja secara online serta preferensi produk yang lebih mengutamakan barang kebutuhan pokok serta produk kesehatan.

Perseroan dengan sigap melakukan penyesuaian operasional, antara lain melalui launching pengembangan aplikasi Alfagift 4.0 dengan fitur baru untuk meningkatkan loyalitas dan customer engagement.

"Di era digitalisasi Perseroan juga melakukan terobosan baru untuk semakin memperkuat keamanan data perusahaan melalui sertifikasi ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi."

"Sertifikasi ini menandakan bahwa Perseroan memiliki kemampuan yang memadai untuk menjaga data konsumen," beber Hans.

Baca juga: Bagikan 55.555 Paket Nutrisi Buka Puasa dari Sabang-Merauke, Alfamart & Bebelac Pecahkan Rekor Muri

Ia menyebut, tahun 2020 adalah tahun yang penuh dengan ketidakpastian, Perseroan fokus pada penguatan arus kas, terutama terkait dengan perbaikan manajemen modal kerja, secara khusus memonitor dan meningkatkan perputaran barang dagangan.

Salah satu tantangan yang dihadapi Perseroan selama tahun 2020 adalah perubahan pola belanja konsumen, frekuensi belanja konsumen yang berkurang karena dampak dari pandemi.

Selain itu, terjadi pula perubahan gaya hidup sebagian masyarakat yang beralih kepada transaksi digital dan online, termasuk dalam melakukan kegiatan belanja.

"Fenomena offline to online yang telah tumbuh selama beberapa tahun terakhir semakin terlihat pada tahun 2020 sebagai imbas dari terjadinya pandemi COVID-19."

"Memasuki tahun 2021, Perseroan optimis prospek pertumbuhan ekonomi dan bisnis akan berangsur pulih dan semakin baik di tahun mendatang," tandasnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Berita lainnya seputar perkembangan ritel.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas