Pengusaha Warteg Jabodetabek Kian Terpuruk, Berharap Insentif dari Pemerintah Tak Sekadar Pencitraan
Janji pemerintah yang akan memberikan insentif bagi para pengusaha Warteg di Jabodetabek selama masa pandemi Covid-19 ditagih.
Editor: Anita K Wardhani
"Yang mudik hampir 75 persen dari total jumlah komunitas warteg yang ada di Jabodetabek. Kira-kira mungkin 50 ribu, sekarang tinggal 10 ribu. Jadi hampir 75 persen sudah pulang kampung," kepada Tribunnews.com, Jakarta, Jumat (7/5/2021).
Puluhan ribu pengusaha Warteg itu memutuskan untuk mudik dikarenakan kondisi perekonomian yang kian terpuruk di masa pandemi Covid-19.
Di tengah situasi itu, pemerintah dinilai para pengusaha Warteg tidak dapat memberikan solusi terbaik dalam membenahi kondisi perekonomian masyarakat kelas bawah.
"Pemerintah tidak memberikan solusi terhadap perekonomian masyarakat bawah. Ramadan ini justru mereka (pengusaha warteg Jabodetabek) semakin terpuruk ekonominya," kata Mukroni.
"Oleh karena itu hampir separuh pengusaha warteg Jabodetabek sudah pulang, balik, sudah mudik, karena tidak ada yang diharapkan dari pemerintah," sambung Mukroni.
"Kalau mereka di Jabodetabek dapat insentif, mereka akan rela untuk tidak mudik," sambung dia.
Mukroni mengatakan, kondisi perekonomian pengusaha Warteg di Jabodetabek pada Ramadan ini semakin terpuruk dibandingkan Ramadan tahun lalu.
Hal ini dirasakan begitu berat bagi para pengusaha Warteg.
Itu dikarenakan harus membiayai kebutuhan hidup di Jakarta dan di kampung halaman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.