Transformasi Digital Dinilai Bisa Mendongkrak Potensi Ekonomi di Tengah Pandemi
pandemi yang terjadi selama setahun terakhir memberikan pengaruh besar pada adaptasi penggunaan internet oleh masyarakat.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak dapat dipungkiri, pandemi yang terjadi selama setahun terakhir memberikan pengaruh besar pada adaptasi penggunaan internet oleh masyarakat.
Dengan sebagian besar kegiatan bekerja, sekolah dan beribadah dilakukan di rumah, masyarakat kian terdorong untuk memanfaatkan layanan digital dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Perusahaan ekosistem digital terintegrasi terdepan, PT Sinergi Solusi Digital Tbk atau Surge telah mempersiapkan sejumlah dukungan dengan konsep Solusi-Preneur untuk semakin mengoptimalkan percepatan adopsi internet sekaligus juga transformasi digital di Indonesia.
Baca juga: Digitalisasi Makin Jadi, BI Proyeksi Transaksi E-commerce Capai Rp 370 Triliun
"Suatu ekosistem digital terintegrasi akan mampu mempercepat transformasi digital sehingga dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat luas," ujar CEO Surge Hermansjah Haryono, Jumat (7/5/2021).
Sebagai solusi-preneur atau enabler dari transformasi digital di Indonesia, Surge memiliki tiga pilar ekosistem digital, yakni periklanan digital, pengembangan aplikasi, dan juga infrastruktur jaringan internet.
Baca juga: Maruf Nilai Perlu Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Wujudkan Ekosistem Perwakafan Nasional
"Kami fokus untuk mendorong digitalisasi lingkungan publik melalui pengembangan konsep offline-to-online aset media, serta pengembangan aplikasi smartphone yang didukung jaringan infrastruktur internet yang dijalankan secara terpadu dan mandiri,” katanya.
Pandangan ini juga tersirat dalam riset McKinsey1 yang menunjukkan sebesar 71 persen konsumen global memilih tawaran dari model ekosistem digital terintegrasi, dimana potensinya mencapai 60 triliun dolar AS pada tahun 2025.
Surge melalui layanan dan anak usaha telah menghadirkan aplikasi yang memberikan nilai tambah di berbagai aspek kehidupan masyarakat, sambil menumbuhkan bisnisnya lewat integrasi ekosistem yang dibangun.
Lebih jauh lagi, transformasi digital menjadi sangat penting karena mampu meningkatkan potensi ekonomi.
Sebuah studi dari lembaga telekomunikasi internasional/ITU (International Telecommunication Union) menyimpulkan bahwa peningkatan 1 persen dari indeks pengembangan ekosistem digital Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dapat meningkatkan PDB perkapita hingga 0.14 persen, bahkan produktivitas tenaga kerja hingga 0,26 persen.
Surge melihat potensi akan transformasi digital masih sangat besar di Indonesia, karena banyak desa-desa terpencil yang masih dapat didorong pengembangan infrastruktur digitalnya, mengingat ada sekitar 12.000 desa atau kelurahan belum memiliki jaringan internet 4G.
Secara berkelanjutan, Surge akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong percepatan transformasi digital layanan publik.
Baca juga: Siapkan Strategi Baru, Mobil88 Bakal Fokus Garap Pasar Digital dan Milenial
Tahun ini Surge fokus pada pembangunan jaringan fiber optic yang berkualitas dan berkapasitas besar di sepanjang jalur rel kereta milik PT Kereta Api Indonesia di Pulau Jawa.
Pembangunan jaringan ini akan membantu proses fiberisasi bagi operator-operator telekomunikasi dengan penerapan teknologi baik 4G maupun 5G pada waktu dekat.
Dari potensi pertumbuhan bisnis di tahun ini, Surge optimis akan lebih baik.
“Kombinasi pilar bisnis Surge memberikan perusahaan potensi pemasukan yang bersifat pendapatan tetap (jaringan infrastruktur) dan potensi bisnis advertising dan digital yang tidak terbatas potensinya. Bahkan dengan kombinasi portofolio aplikasi digital dan infrastruktur periklanan dari Surge, kami perkirakan telah dapat menjangkau lebih dari 150 juta orang per hari. Hal ini memberikan kombinasi yang sangat unik dibanding perusahaan-perusahaan lainnya,” tutup Hermansjah.