Kenaikan Harga CPO Bakal Dongkrak Permintaan Pupuk NPK
PT Saraswanti mengantongi pendapatan mencapai Rp296,72 miliar atau tumbuh 14,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) mampu bertahan, bahkan bisa bertumbuh kinerjanya di tengah pandemi Covid-19.
“Walau di tengah pandemi Covid-19, kami masih mampu meningkatkan pendapatan. Bahkan, kami tidak melakukan pemutusan hubungan kerja,” ujar Direktur Utama PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk Yahya Taufik dalam keterangannya, Senin (10/5/2021).
Sepanjang Januari-Maret 2021, PT Saraswanti mengantongi pendapatan mencapai Rp296,72 miliar atau tumbuh 14,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang sebesar Rp 260,22 miliar.
Sementara laba bersih melonjak 36 persem dibandingkan 2019 menjadi Rp 118 miliar. “Perseroan optimistis pendapatan akan meningkat pada semester kedua tahun ini,” katanya.
Baca juga: Perkebunan Kakao Terbesar di Dunia Dibangun di Pulau Seram Maluku
Rasa optimis tersebut, kata Yahya, seiring dengan membaiknya permintaan terhadap hasil perkebunan sawit, yang akhirnya meningkatkan aktifitas di perkebunan sawit.
Baca juga: Kementerian Perdagangan Disarankan Kontak India Agar Bisa Ekspor CPO Gantikan Malaysia
“Peningkatan harga CPO dan meningkatnya aktifitas perkebunan sawit mendorong permintaan pupuk NPK juga meningkat. Ujungnya, penjualan pupuk kami pun ikut terdongkrak,” katanya.
Baca juga: Perusahaan Taiwan Siap Inves Perkebunan Buah Naga untuk Pasar Ekspor ke China
Optimisme itu selaras dengan Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (Gapki) yang memperkirakan harga CPO akan berkisar 850-900 dolar AS per ton pada 2021.
“Saat ini, harga CPO membaik. Dicatatan kami posisi harga ada di angka Rp11 ribu per kilogram. Karena itu, gairah petani untuk pemupukan menjadi tinggi sehingga ini tentu saja membuat kami optimistis pada 2021,” ujar Yahya.
Saraswanti merupakan produsen pupuk NPK (nitrogen, phospat, dan kalium) untuk segmen nonsubsidi.
Saat ini perseroan memiliki lima pabrik dengan kapasitas produksi sebesar 600.000 ribu ton per tahun yang tersebar di beberapa kota yaitu Mojokerto (Jawa Timur), Medan (Sumatera Utara), dan Sampit (Kalimantan Tengah).