PROFIL Andre Soelistyo CEO Grup GoTo, Perusahaan Teknologi Baru Kolaborasi Gojek dan Tokopedia
Berikut profil Andre Soelistyo, CEO Grup GoTo yang merupakan perusahaan kolaborasi antara Gojek dan Tokopedia.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan baru, Grup GoTo resmi dibentuk untuk berikan solusi dalam menjalani keseharian (go to ecosystem for daily life).
Grup GoTo merupakan peruhahaan baru yang bergerak di bidang teknologi.
Pembentukan GoTo juga merupakan hasil kolaborasi antara dua perusahaan teknologi karya anak bangsa, yakni SuperApp Gojek dan marketplace Tokopedia.
Andre Soelistyo yang sebelumnya menjabat sebagai Co CEO Gojek pun dipercayai menjadi CEO GoTo.
Lantas, siapakah sosok Andre Soelistyo ini?
Berikut profil Andre Soelistyo yang telah dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber.
Baca juga: Gojek dan Tokopedia Resmi Merger, Umumkan Pembentukan Nama Grup GoTo
Lulusan University of Technology di Sydney
Dilansir Tribun Style, Andre Soelistyo merupakan lulusan dari University of Technology di Sydney, New South Wales, Australia.
Andre memilih bidang Information Technology untuk dipelajarinya selama kuliah.
Pada tahun 2005 silam, Andre pun berhasil mendapatkan gelar Bachelor of Science in Information Technology (BSc).
Dikutip dari laman LinkedIn pribadinya, semasa kuliah, Andre juga aktif dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia Australian (PPIA).
Bahkan Andre menjabat sebagai Head of PPIA New South Wales.
Baca juga: Gojek dan Tokopedia Merger, Bentuk Perusahaan Baru Grup GoTo
Perjalanan Karir Andre Soelistyo
Andre Soelistyo mengawali karirnya dengan menjadi Management Trainee di Triputra Grup sejak tahun 2005 hingga 2008.
Di tahun 2009, Andre melanjutkan karirnya dengan menjadi Head Corporate Finance di PT Delta Dunia Makmur Tbk.
Selain itu, pada Juli 2008 hingga Januari 2016, Andre juga menjabat sebagai Executive Director dari Northstar Group.
Baru setelah itu Andre bergabung dengan Gojek dengan menjabat sebagai Presiden.
Sebelum didaulat menjadi CEO GoTo, Andre dipercaya menjadi Co-CEO Gojek.
Ia menjadi Co-CEO Gojek bersama Kevin Aluwi setelah CEO Gojek sebelumnya, Nadiem Makarim mundur.
Diketahui Nadiem Makarim mundur menjadi CEO Gojek setelah ia diminta oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Baca juga: Pengamat: Telkomsel Beruntung Investasi di Gojek Sebelum IPO
Kontribusi Andre Soelistyo Bagi Gojek
Dilansir Kompas.com, selama menjabat sebagai Co-CEO sudah banyak kontribusi yang diberikan Andre kepada Gojek.
Salah satu di antaranya, Andre disebut telah mempelopori diversifikasi produk Gojek ke layanan konsumen.
Selain itu Andre juga berhasil menarik investasi lebih dari 5 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 72 triliun.
Investasi tersebut didapatkan Andre dari para investor besar.
Di antaranya seperti, Google, Tencent Holding Ltd, Astra International, KKR & Co, dan Warburg Pincus.
Baca juga: Kemnaker Ajak Gojek Kerja Sama Perluasan Kesempatan Kerja
Sekilas Tentang Grup GoTo
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, perusahaan kolaborasi Gojek dan Tokopedia ini akan melayani e-commerce, pengiriman barang dan makanan, transportasi serta keuangan.
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan, akan menciptakan platform konsumen digital terbesar di Indonesia, melayani sebagian besar kebutuhan konsumsi rumah tangga.
Selain itu Grup GoTo juga akan didukung dengan layanan pembayaran digital yang akan semakin mempermudah kehidupan masyarakat.
"Jaringan mitra usaha serta mitra driver di dalam Grup GoTo yang saling melengkapi akan menghadirkan pilihan barang dan jasa yang tak tertandingi."
Baca juga: YLKI : Vaksinasi Massal Driver Gojek Bagus untuk Lindungi Konsumen
"Didukung oleh layanan pembayaran digital dan keuangan yang akan semakin mempermudah kehidupan masyarakat sekaligus meningkatkan inklusi keuangan secara signifikan," jelas Andre dalam keterangannya, Senin (17/5/2021).
Lebih lanjut Andre menegaskan, hadirnya Grup GoTo ini juga akan semakin mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan Asia Tenggara.
"Hadirnya Grup GoTo juga akan memungkinkan kami untuk semakin mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan Asia Tenggara," tambah dia.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Reynas Abdila)(Tribun Style/Yuliana Kusuma Dewi)(Kompas.com/Wahyunanda Kusuma Pertiwi)