BUMN Pertani dan Sang Hyang Seri Diminta Tinggalkan Benih Padi, Fokus ke Kedelai
PT Pertani (Persero) dan PT Sang Hyang Seri (Persero) diminta fokus mengembangkan bibit jagung dan kedelai.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua badan usaha milik negara (BUMN) di bidang pangan, PT Pertani (Persero) dan PT Sang Hyang Seri (Persero) diminta fokus mengembangkan bibit jagung dan kedelai.
"Kenapa si susah-susah tanem beras, yang paling gampang kekurangan di Indonesia itu, kekurangan bibit jagung dan kedelai," kata Ketua Komisi IV DPR Sudin saat rapat dengar pendapat dengan BUMN sektor pangan di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (19/5/2021).
"Tidak usah ngurus beras yang cuman berapa ton, tidak usah. Siapkan bibit kedelai dan bibit jagung," sambung Sudin.
Menurut Sudin, Indonesia saat ini kekurangan pasokan kedua komoditas tersebut, sehingga kebutuhan nasional harus dipenuhi dari impor.
Baca juga: Harga Kedelai Masih Rentan Alami Kenaikan Lantaran Masih Bergantung Pasokan Impor
"Masa kita kalah sama Monsanto, Bayer, bangsa kita bangsa pinter, hebat. Teknologi mereka bisa kita ambil, lebih dihebatkan lagi," ujarnya.
Baca juga: Dua Varietas Padi Keluaran HKTI dapat Respon Positif Petani
Ia menyebut, Pertani dan Sang Hyang Seri juga harus merekrut para ahli yang benar-benar menguasai pembibitan jagung maupun kedelai, meski dengan gaji yang besar.
"Tahun ini anda menyiapkan bibit kedelai dan jagung, Insya Allah untuk anggaran 2022 bisa diserap Kementerian Pertanian," paparnya.
Sudin meminta Pertani dan Sang Hyang Seri untuk melakukan perubahan dengan melihat kekurangan komoditas yang ada di Indonesia.
"Bayangkan Sang Hyang Seri perusahaan dari zaman Belanda sampai sekarang, bukannya maju malah jatuh. Jadi urus aja benih dan jagung, itu yang saya minta karena Indonesia sangat kekurangan sekali," ujar Sudin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.