Mengenal 5 Perbedaan Saham dan Reksadana, Cocok untuk Belajar Investasi Para Pemula
Investasi untuk pemula lebih mudah dengan kamus keuangan Tokopedia. Selain itu, kenali perbedaan reksadana dengan saham berikut ini.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Mudahnya informasi membuat kini makin banyak orang yang mulai 'melek' berinvestasi.
Ada dua produk yang paling diminati saat ini, yakni saham dan reksadana.
Meski mirip, ada berbagai perbedaan dari dua produk investasi ini.
Tak heran banyak orang sulit untuk membedakannya, terutama mereka yang masih awam.
Baik saham maumpun reksadana bisa sangat cocok untuk investasi jangka panjang.
Karena keduanya sama-sama bisa menghindarkan kita dari inflasi.
Tak perlu modal besar, di Tokopedia kamu bisa mulai investasi dengan modal Rp 10.000 saja.
Investasi untuk pemula lebih mudah dengan kamus keuangan Tokopedia.
Kamu bisa mencari tahu soal istilah-istilah, seperti Asset under management (AUM), Bank Kustodian, Dividen dan lain sebagainya.
Nah, untuk kamu yang ingin berinvestasi pahami dulu perbedaan reksadana dengan saham berikut ini.
1. Investasi
Pada investasi saham, uang diinvestasikan dalam masing-masing saham.
Sementara pada reksadana, uang akan diinvestasikan atau ditempatkan ke berbagai instrumen investasi pasar.
2. Manajemen
Untuk investasi saham biasanya dikelola oleh investor langsung atau manajer keuangan yang profesional.
Sedangkan untuk reksadana dikelola oleh manajer reksadana.
3. Risiko
Ternyata, investasi saham relatif lebih berisiko daripada investasi reksadana.
Hal ini dikarenakan invistor yang mengelolanya sendiri.
Padahal tak semua investor memiliki cukup pengetahuan dan waktu untuk memantaunya.
Sementara itu risiko reksadana tersebar sesuai dengan instrumen investasi yang dipilih dan dikelola manager reksadana.
4. Kepemilikan
Dalam investasi saham langsung, investor menjadi pemilik proporsional dalam perusahaan.
Sementara itu investor reksadana tidak.
Investor saham mendapatkan surat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Perusahaan berhak memberikan suara mereka untuk sebagian keputusan.
Berbeda dengan reksadana, investor tidak akan diundang untuk memilih sehubungan dengan perubahan dalam investasi.
5. Volalitas
Karena risiko pasar, investasi saham langsung lebih berisiko daripada reksadana.
Selama waktu penjualan, sebuah saham dapat mengikis sejumlah kekayaan.
Padahal dalam durasi serupa, pengurangan nilai aset bersih reksadana relatif lebih kecil.
Tips Agar Bisa Berinvestasi untuk Pemula
Apa yang kamu lakukan saat sudah gajian?
Umumnya setelah gajian, sebagian orang akan membelanjakan dana untuk hal-hal yang diinginkan.
Padahal hal itu keliru, hal pertama yang harus dilakukan setelah gajian adalah membedakan kebutuhan dengan keinginan.
Dari ini kita bisa mengetahui kemampuan finansial kita agar bisa berinvestasi.
Ternyata ada cara mudah yang bisa dilakukan agar penghasilan kita mampu mencukupi semuanya.
Yaitu dengan cara membagi penghasilan menjadi tiga bagian utama.
Living, playing dan saving, lalu bagaimana cara pembagiannya?
- Living
Alokasikan 50% dari penghasilan.
Karena untuk pos living diperlukan untuk membayar kebutuhan seperti listrik rumah, biaya air, kos hingga makan.
- Playing
Alokasikan 20% dari penghasilan.
Pos playing ini ibarat uang jajan dalam sebulan.
Kamu bisa menggunakannya untuk hangout, atau memenuhi hobi.
- Saving
Alokasikan 30% dari penghasilan.
Yang terakhir adalah saving alias tabungan.
Uang inilah yang bisa kamu gunakan untuk berinvestasi.
Jenis investasi yang kamu pilih bebas, bisa disesuaikan dengan tujuan keuangan.
Apabila tujuan keuangan jangka panjang bisa memilih emas sebagai instrumen investasinya.
Sementara itu untuk jangka pendek dianjurkan untuk memilih reksadana pasar uang.
(Tribunnews.com/ Dipta)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.